TUGAS INDIVIDU
ABDUL MU'MIN (14210004)
STAI ALMUSADDADIYAH GARUT
Tafsir Al-Qur’an Surat Luqman
Ayat 12-19
( Kurikulum Pendidikan
Islam)
Arti dan isi kandungan surat Luqman ayat 12
وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ
الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْلِله وَمَنْ يَشْكُرْفَإنَّمَايَشْكُرُلِنَفْسِهِ وَمَنْ
كَفَرَ فَإِنَّ اللهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ(12)
Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu:
"Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada
Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa
yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji".
Ayat 12 menguraikan tentang salah seorang yang bernama Luqman yang
dianugerahi oleh Allah SWT hikmah, sambil menjelaskan beberapa butir hikmah
yang pernah beliau sampaikan kepada anaknya. Para ulama mengajukan aneka
keterangan tentang makna hikmah. Antara lain bahwa hikmah berarti
“Mengetahui yang paling utama dari segaala sesuatu, baik pengetahuan, maupun
perbuatan. Ia adalah ilmu amaliah dan amal ilmiah. Ia adalah ilmu yang didukung
oleh amal, dan amal yang tepat dan didukung oleh ilmu.
. Arti dan isi kandungan surat Luqman
ayat 13
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لاِبْنِهِ
وَهُوَيَعِظُهُ يَابُنَيَّ لاَتُشْرِكْ بِاللهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ
عَظِيْمٌ(13)
Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah)
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kelaliman yang
besar".
Di ayat 13 dilukiskan pengalaman hikmah itu oleh Luqman, serta
pelestariannya kepada anaknya. Ini pun mencerminkan kesyukuran beliau
atas anugerah itu. Ayat ini berbunyi: Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata
kepada anaknya, di waktu ia dari saat ke saat memberi
pelajaran kepadanya bahwa"Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan (Allah) dengan sesuatu apapun, dan jangan juga
mempersekutukan-Nya sedikit persekutuan pun, lahir maupun batin. Persekutuan
yang jelas maupun tersembunyi. Sesungguhnyasyirik yakni mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar kelaliman yang besar". Itu adalah
penempatan sesuatu yang sangat agung pada tempat yang sangat buruk.
.
Arti dan isi kandungan surat Luqman ayat 14
وَوَصَّيْنَاالإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَي
وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْلِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ
المَصِيْرُ(14)
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan
kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Menurut Al-Biqa’I, ayat 14 bagaikan menyatakan: Luqman menyatakan hal itu
kepada anaknya sebagai nasihat kepadanya, padahal Kami telah mewasiatkan
anaknya dengan wasiat itu seperti apa yang dinasihatkannya menyangkut hak Kami.
Thahir Ibn ‘Asyur berpendapat bahwa jika kita menyatakan bahwa Luqman bukan
seorang Nabi, maka ayat ini adalah sisipan yang sengaja diletakkan setelah
wasiat Luqman yang lalu tentang keharusan mengesakan Allah dan mensyukuri-Nya.
Allah menggambarkan betapa Diasejak dini telah melimpahkan anugerah kepada
hamba-hamba-Nya dengan mewasiatkan anak agar berbakti kepada orang tuanya. Di
ayat 14 tidak menyebutkan jasa bapak, tetapi lebih menekankan jasa ibu. Ini
disebabkan karena ibu berpotensi untuk tidak dihiraukan oleh anak karena
kelemahan ibu berbeda dengan bapak. Di sisi lain, “peranan bapak” dalam konteks
kelahiran anak lebih ringan dibanding dengan peranan ibu. Setelah pembuahan,
semua proses kelahiran anak dipikul sendirian oleh ibu.Bukan hanya sampai masa
kelahirannya, tetapi berlanjut dengan penyusuan, bahkan lebih dari itu. Memang
ayah pun bertanggung jawab menyiapkan dan membantu ibu agar beban yang
dipikulnya tidak terlalu berat, tetapi ini tidak langsung menyentuh anak,
berbeda dengan peranan ibu.
Arti dan isi kandungan surat Luqman ayat 15
وَإِنْ جَا هَدَكَ عَلَى أَنْ
تُشْرِكَ بِي مَالَيسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلاَ تُطِعْهُمَا وَصَاحِبهُممَافِي
الدُّنيَامَعرُوفًاوَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَن أَنَبَ إِلَيَّ مَرْجِعُكُم
فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُم تَعْمَلُونَ(15)
“Dan jika keduanya memaksa kamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu
yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka jangan lah engkau mematuhi
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan
orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembali kamu, maka
Ku-beritakan kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Ayat ini menjelaskan tentang pengecualian menaati perintah kedua orangtua,
sekaligus menggaris bawahi wasiat Luqman kepada anaknya tentang keharusan
meninggalkan kemusyrikan dalam bentuk serta kapan dan dimana pun. Kewajiban
menghormati dan menjalin hubungan baik dengan ibu bapak, menjadikan sementara
ulama berpendapat bahwa seorang anak boleh saja membelikan buat ibu bapaknya
yang kafir dan fakir minuman keras kalau mereka telah terbiasa dan senang
meminumnya, karena meminum minuman keras buat orang kafir bukanlah sesuatu yang
munkar.
Ayat ini mengandung pesan, yang pertama, bahwa mempergauli dengan baik itu
hanya dalam urusan keduniaan, bukan keagamaan. Yang kedua, bertujuan
meringankan beban tugas itu, karena ia hanya untuk smentara yakni selama hidup
di dunia yang hari-harinya terbatas, sehingga tidak mengapalah memikul beban
kebaktian kepada-Nya. Dan yang ketiga, bertujuan menghadapkan kata dunia dengan hari
kembali kepada Allah yang dinyatakan di atas dengan kalimat hanya
kepada-Ku kembali kamu.[1][6]
5. Arti dan isi kandungan surat Luqman
ayat 16
يَابُنَيَّ إِنَّهَاإِنْ تَكُ مِثقَالَ حَبَّةٍ مِن خَردَلٍ فَتَكُنْ فِي
صَخْرَةٍ أَو فِي السَّمَوَاتِ أَو فِيَ الأَرْضِ يَأْتِ بِهَااللهُ إِنَّ اللهَ
لَطِيفٌ خَبِيرٌ(16
“Wahai anakku, sesungguhnya jika ada seberat biji sawi, dan berada dalam
batukarang atau dilangit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan
mendatangkannya, Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.”
Ayat ini menguraikan tentang kedalaman ilmu Allah swt., yang diisyaratkan
pula oleh penutup ayat lalu dengan pernyataan-Nya. Dalam ayat ini terdapat
kata Lathif yang bermakna lembut, halus, atau kecil.
Dari makna ini kemudian lahir makna ketersembunyian dan ketelitian. Imam
al-Ghazalimenjelaskan bahwa yang berhak menyandang sifat ini adalah yang
mengetahui perincian kemashalatan dan seluk beluk rahasianya, yang kecil dan
yang halus, kemudian menempuh jalan untuk menyampaikannya kepada yang berhak
secara lemah lembut bukan kekerasan. Pada akhirnya tidak keliru jika dikatakan
bahwa Allah Lathif, kerena Dia selalu menghendaki untuk makhluk-Nya
kemaslahatan dan kemudahan lagi menyiapkan sarana dan prasarana guna kemudahan
meraihnya.
Dalam konteks ayat ini, agaknya perintah berbuat baik, apalagi kepada
orangtua yang berbeda agama, merupakan salah satu bentuk dari Luthf Allah
swt. Karena betapapun perbedaan atau perselisihan antara anak dan ibu bapak,
pasti hubungan darah yang terjalin antara mereka tetap berbekas di hati
masing-masing. Dan dapat disimpulkan bahwa ayat ini menggambarkan Kuasa Allah
melakukan perhitungan atas amal-amal perbuatan manusia di akhirat nanti.
Demikian, melalui keduanya tergabung uraian tentang keesaan Allah dan
keniscayaan hari kiamat. Dua prinsip dasar akidah Islam yang sering kali
mewakili semua akidahnya.[2][7]
6. Arti dan isi kandungan surat Luqman
ayat 17
يَابُنَيَّ
أَقِمِ الصَّلاَةَ وَأمُر بِالمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ المُنكَرِ وَاصبِر عَلَى مَا
أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِن عَزمِ الأُمُورِ(17)
“ Wahai anakku, laksanakanlah shalat dan perintahkanlah mengerjakan
yang ma’ruf dan cegahlah dari kemunkaran dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal diutamakan.”
Ayat di atas menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan amal-amal
shaleh yang puncaknya adalah shalat, serta amal-amal kebajikanyang tercermin
dalam amr ma’ruf dan nahi munkar, juga nasihat berupa perisai yang
membentengi seseorang dari kegagalan yaitu sabar dan tabah. Kata ‘azm dari
segi bahasa bararti keteguhan hati dan tekad untuk melakukan sesuaatu. Kata ini
berpatron mashdar, tetapi maksudnya adalah objek, sehingga makna
penggalan ayat itu adalah shalat, amr ma’ruf dan nahi
munkar – serta kesabaran – merupakan hal-hal yang telah diwajibkan
oleh Allah untuk dibulatkan atasnya tekad manusia. Thabathaba’i tidak
memahami kesabaran sebagai salah satu yang ditunjuk oleh kata yang demikian
itu, karena menurutnya kesabaran telah masuk dalam bagian azm. Maka
atas dasar itu, bersabar yakni menahan diri termasuk dalam ‘azm dari
sisi bahwa ‘azm yakni tekad dan keteguhan akan terus bertahan
selama masih ada sabar. Dengan demikian kesabaran diperlukan oleh tekad serta
kesinambungannya.[3][8]
وَلاَتُصَعِّر خَدَّكَ لِلنَّاسِ
وَلاَتَمشِ فِي الأَرضِ مَرَحًا إِنَّ اللهَ لاَيُحِبُّ كُلَّ مُختَالٍ
فَخُورٍ(18)
“Dan janganlah kamu memalingkan
mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi
dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri.”
وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ
مِن صَوتِكَ إِنَّ أَنكَرَالأَصْوَاتِ لَصَوتُ الحَمِيرِ(19
“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.
Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”
Naasihat Luqman kali ini
berkaitan dengan akhlak dan sopan santun berinteraksi dengan sesama manusia.
Materi pelajaran aqidah, beliau selingi dengan materi pelajaran akhlak, bukan
saja agar peserta didik tidak jenuh dengansatu materi, tetapi juga untuk
mengisyaratkan bahwa ajaran akidah dan akhlaq merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat di pisahkan.
Beliau
menasihati anaknya dengan berkata: Dan wahai anakku, di
samping butir-butir nasihat yang lalu, janganlah juga engkau berkerasmemalingkan
pipimu yakni mukamu dari manusia - siapapun dia –
didorong oleh penghinaan dan kesombongan. Tetapi tampillah kepada setiap orang
dengan wajah berseri penuh rendah hati. Dan bila engkau
melangkah,janganlah berjalan di muka bumidengan angkuh, tetapi
berjalanlah dengan lemah lembut penuh wibawa. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai yakni tidak melimpahkan anugerahkasih sayang-Nya kepada orang
orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan bersikap sederhanalah
dalam berjalanmu, yakni jangan membusungkan dada dan jangan juga
merunduk bagaikan orang sakit. Jangan berlari tergesa-gesa dan jangan juga
sangat perlahan menghabiskan waktu. Dan lunakkanlah suaramu sehingga
tidak terdengar kasar bagaikan teriakan keledai. Sesungguhnya
sebukruk-buruk suara ialah suara keledaikarena awalnya siulan yang tidak
menarik dan akhirnya tarikan nafas yang buruk.