Monday, February 20, 2017

SILABUS MATA KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-MUSADDADIYAH (STAIM) GARUT

SILABUS MATA KULIAH
BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-MUSADDADIYAH
 (STAIM) GARUT
1.      Identitas Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah                   : Bimbingan dan Konseling
Jumlah sks                                : 3 sks
Semester                                  : 5 (lima)
Program Studi/Program            : Pendidikan Agama Islam (PAI) /S-1
Dosen                                      : Yayah Haryawati, S.Ag., M.Pd.

2.      Tujuan
Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memiliki sikap pengetahuan,  dan keterampilan dalam mengaplikasikan prinsip, metode, dan teknik-teknik bimbingan dan konseling dalam proses pembelajaran di sekolah dan luar sekolah.

3.      Deskripsi Isi
Dalam perkuliahan ini akan dibahas: Rencana perkuliahan, latar belakang pentingnya Bimbingan dan Konseling dilihat dari tata-latar psikologis, sosial-budaya, agama, pendidikan, dan perkembangan IPTEK, Perkembangan  sejarah dan yuridis formal Bimbingan dan Konseling. Pengertian, tujuan, fungsi, dan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling, Konsep dasar konseling, pengertian, pendekatan, proses, dan teknik konseling Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling: layanan pengumpulan data, orientasi dan informasi, konseling serta evaluasi bimbingan, Sarana dan prasarana pendukung layanan bimbingan dan konseling: alat pengumpul data, alat penyimpan data, perlengkapan teknis, ruangan, dan anggaran bimbingan. Konsep dasar serta strategi bimbingan dan konseling kelompok, Tugas-tugas perkembangan peserta didik tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi, serta penerapan konsep bimbingan dalam pembelajaran, Pengertian, visi, misi, serta program Bimbingan dan Konseling perkembangan, Konsep dasar, tujuan, jenis layanan, serta manajemen Bimbingan dan Konseling perkembangan di SD, SLTP, SLTA, di Perguruan Tinggi, serta pengelolaan stress dan depresi.

4.      Pendekatan Pembelajaran          
Ekspositori dan inkuiri, dengan metode: ceramah, tanya-jawab, diskusi, seminar dan pemecahan masalah. Tugas yang diberikan laporan observasi lapangan, makalah, penyajian dan diskusi. Media yang digunakan berupa OHP, LCD, Video.
5.      Evaluasi
Sebagai bahan evaluasi berupa: Kehadiran, makalah/paper, laporan observasi lapangan, penyajian dan diskusi, seminar, ketepatan penyerahan tugas, UTS, dan UAS.

6.      Rincian Materi Perkuliahan Tiap Pertemuan

Pertemuan1: Rencana perkuliahan, latar belakang pentingnya Bimbingan dan                                                Konselingsecarap sikologis, sosial-budaya, agama, pendidikan, dan                                                 perkembangan IPTEK.
Pertemuan 2:  Pengertian, tujuan, fungsi, serta prinsip-prinsip bimbingan dan konseling Pertemuan 3: Konsep dasar konseling, pengertian, pendekatan, proses, dan teknik                                                 konseling.
Pertemuan 4: Perkembangan  sejarah serta yuridis formal Bimbingan dan Konseling             Pertemuan 5 : Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling: layanan pengumpulan data,                        orientasi dan informasi, konseling dan evaluasi bimbingan
Pertemuan 6: Sarana dan prasarana pendukung layanan bimbingan dan konseling, alat                                     pengumpul data, alat penyimpan data, perlengkapanteknis, ruangan,                                                   dan anggaran bimbingan          
Pertemuan7:  UTS

Pertemuan 8: Tugas-tugas perkembangan peserta didik tingkat SD, SLTP,
                 SLTA, dan Perguruan Tinggi, serta penerapan konsep                                                              bimbingan dalam pembelajaran
Pertemuan 9: Pengertian, visi, misi, serta program Bimbingan dan Konseling
                    perkembangan.
Pertemuan10: Konsep dasar, tujuan, jenis layanan, serta manajemen Bimbingan dan                                          Konseling perkembangan di SD
Pertemuan 11:     Konsep dasar, tujuan, jenis layanan, serta manajemen Bimbingan dan                               Konseling perkembangan di SLTP dan SLTA
Pertemuan 12:     Konsep dasar, tujuan, jenis layanan, serta manajemen Bimbingan dan                               Konseling perkembangan di Perguruan Tinggi
Pertemuan 13:   Pengelolaan stress dan depresi
Pertemuan 14:   UAS



7.      Referensi

1.      Alison Clarke -Stewart, Fridman Susan, Koch Joanne, (1985). Child Development a Tofical Approach. Singaphore
2.      Cavanagh, E.M., (1985). The Counseling Experience Theory and Practice. Brooks/Cole.
3.      Chaplin, J.P., (2002). Kamus Lengkap Psikologi, Alih Bahasa Kartini Kartono: Jakarta: Raja Garafindo Persada.
4.      Dedi Supriadi. (1997). Profesi Konseling dan Keguruan. Bandung: PPs. IKIP Bandung.
5.      Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Semarang: Aneka ilmu.
6.        Dewa Ketut Sukardi. (1990), Analisis Tes Psikologi, Denpasar : Rineka Cipta
7.      DJiwandono, W. E. S., (2005). Konseling dan Terapi dengan Anak dan Orang Tua.  Jakarta: Gramedia.
8.      Gerald,C., (1995). Teori dan Praktek dari Konseling dan Psikoterapi.  California: Brooks/cole Publishing Company, Pacific Grove, Alih Bahasa Mulyarto, IKIP Semarang.
9.      Golden, L.B., (1991). Case Studies in Child Counseling. New York: Macmillan Publishing, Company.
10.  Juntika Nurihsan. (2002). Pengantar Bimbingan dan Konseling (Edisi Kedua). Bandung: Jurusan PPB FIP UPI.
11.  Juntika Nurihsan. (2005). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama.
12.     Juntika Nurihsan dan Akur Sudianto. (2005). Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar Kurikulum 2004. Jakarta: Gramedia Widiasarana.
13.  Kartadinata, S., (2003). ”Bimbingan dan Konseling Perkembangan Pendekatan Alternatif Bagi Perbaikan Mutu dan Sistem  Manajemen Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah”. Asosiasi Bimbingan dan Konseling (ABKIN) Jurnal Bimbingan dan Konseling, VI, (11), 1-15.
14.  Marian Marion, (1991). Guidance of  Young Children. University of Winconsin.
15.  Muro J.J., dan Kottman, T., (1995). Guidance and Counseling in the Elementary and Middle School a Practical Approach. Iowa: Brown and Bencmark.
16.  Yusuf, S., LN., (2002). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Rosdakarya.
17.  Yusuf, S., LN., dan Nurikhsan, J., (2003). ”Aplikasi Inventori Tugas Perkembangan dan Analisis Tugas Perkembangan dalam Pengembangan Rancangan Tujuan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah”. Asosiasi Bimbingan dan Konseling (ABKIN). Jurnal Bimbingan dan Konseling, VI, (12), 101-116.
18.  Yusuf, S., LN., (2005). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Rosdakarya.
19.  Willis, S.S., (2004). Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung: Al-Fabeta.



FORMAT MAKALAH
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
B. Rumusan dan Pertanyaan
C. Tujuan dan Manfaat Pembahasan
D. Metode Penulisan
Sebelum pernyataan masalah diuraikan terlebih dahulu latar belakang yang melandasi (1) mengapa masalah tersebut  perludi bahas; (2) bagaimana cara membahasnya, dan (3) untuk apa dibahas. Ketiga hal ini dapat mencakup latar belakang teoretis, yaitu bagaimana kaitannya  dengan konsep-konsep atau teori ilmu pengetahuan atau hasil-hasil  pembahasan sebelumnya dan latar belakang praktis yang didukung oleh data atau untuk menunjukkan bahwa masalah tersebut penting untuk dibahas.
Dalam pendahuluan juga dikemukakan tujuan dan  kegunaan atau manfaat pembahasan. Maksud berisikan tentang hal-hal yang ingin  dicapai, tujuan berisi sasaran-sasaran yang dituju oleh pembahasan. Apa yang dimaksud dan apa yang dituju baru dirumuskan  secara spesifik dengan urutan yang sesuai dengan keperluannya. Kegunaan pembahasan, dalam uraiannya  berupa suatu harapan bahwa  hasil pembahasan  akan mempunyai kegunaan baik segi praktis maupun teoretisnya.
Metode pembahasan yang digunakan perlu dilaporkan secara rinci (studi dokumentasi, studi literatur, wawancara, observasi, dan lain-lain). Dilaporkan juga bagaimana rancangan pembahasannya.
BAB II TINJAUAN TEORETIS
Berisikan tentang sejumlah teori dan beberapa hasil temuan pembahasan lain yang jelas dan relevan dengan kajian masalah yang dibahas. Kajian teoretis ini bersifat mereviu hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang dibahas sehingga tidak menutup kemungkinan munculnya modifikasi pemikiran tertentu berkenaan dengan kawasan teori berdasarkan masalah yang dibahas.
BAB III ANALISIS
A. Analisis Teoretis
B. Analisis Praktis
Analisis, berisi tentang kajian mendalam atau semacam reviu terhadap pokok-pokok pembahasan yang disajikan dalam bentuk komparasi, korelasi, analogi, atau kekepan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dengan menggunakan rujukan-rujukan tertentu sesuai dengan apa yang dipaparkan pada bab II di atas.
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
B. Rekomendasi
Simpulan, berisi tentang uraian pokok-pokok pembahasan utama yang disajikan dalam bentuk ringkasan berupa kristalisasi hasil langkah III.A-III.B dan dikemukakan pula apakah tujuan pembahasan tercapai serta pertanyaan pembahasan terjawab sesuai dengan apa yang diharapkan atau sebaliknya.
Rekomendasi atas dasar pembahasan yang telah dibuat kristalisasinya ini, disajikan berbagai rekomendasi yang relevan, baik yang bersifat teoretis maupun praktis serta rekomendasi untuk pembahasan lebih lanjut.
REFERENSI (minimal lima buku+3 artikel/jurnal dari internet)
Catatan:
1.      Setiap kelompok membuat bahan presentasi dalam bentuk Power Point
2.      Saat tampil diupayakan menyiapkan LCD dan Notebook sebagai media/alat bantu presentasi









LAPORAN OBSERVASI IMPLEMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI MI ALKHOIRIYYAH II KARANGPAWITAN GARUT


LAPORAN OBSERVASI
IMPLEMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING
DI MI ALKHOIRIYYAH II KARANGPAWITAN GARUT


“ Diajukan untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah Bimbingan Dan Konseling

Dosen Pengampu : Yayah Haryawati, S.Ag, M.Pd.











Disusun oleh :
              
ABDUL MU’MIN
NPM : 14210004



FAKULTAS TARBIYAH PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AL-MUSADDADIYAH GARUT
TAHUN 2017

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan observasi sederhana ini yang berjudul “BIMBINGAN DAN KONSELING DI MI ALKHOIRIYYAH II KARANGPAWITAN GARUT”.
Walaupun Laporan observasi ini telah selesai dibuat, kami menyadari dengan segala kerendahan hati bawasannya isi Laporan observasi ini masih banyak kekurangannya, hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami pada saat ini, Namun atas berkat dan rahmat dari Allah SWT Serta bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya kami dapat menyelesaikan Laporan observasi ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari rekan-rekan maupun dosen pembimbing sebagai hadiah yang sangat di nantikan penulis untuk kemajuan pribadi dan pendidikan di indonesia demi menjadi perubahan ke arah yang lebih baik bagi penulis khususnya dan rekan-rekan umumnya.
Atas segala saran dan kritik tersebut kami menyampaikan terima kasih yang sedalam dalamnya.



Garut     Januari 2017


Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang ........................................................................................... 1
B.     Tujuan Observasi......................................................................................... 2
C.     Waktu Kegiatan Observasi ......................................................................... 2
BAB II  PEMBAHASAN
A.     Hasil Wawancara Implementasi BK Dengan Kepala Sekola......................... 3
B.     Hasil Wawancara Implementasi BK Dengan Guru Kelas.............................. 4
C.     Temuan Kasus Di Sekolah........................................................................... 6
BAB IV  PENUTUP
A.     Kesimpulan ................................................................................................ 8
B.     Saran ......................................................................................................... 8
BAB IV  LAMPIRAN-LAMPIRAN
A.     Dokumentasi (Surat) ................................................................................... 9
B.     Lampiran Instrumen Pertanyaan .................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
            Laporan observasi ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah bimbingan dan konseling. Kita tahu di sekolah dasar tidak ada guru khusus yang menangani langsung bimbingan dan konseling kepada siswa, maka dari itu kami mahasiswa mengobservasi langsung ke MI Alkhoiriyyah II Karangpawitan yang bertujuan untuk melihat langsung cara penerapan bimbingan konseling disekolah.
            Bimbingan dan konseling merupakan alat bantu bagi mahasiswa dalam menyusun dan merencanakan program perkuliahan agar cukup efektif. Kegiatan bimbingan dan konseling merupakan dua kegiatan yang saling berkaitan dan bertujuan untuk membantu mahasiswa mengembangkan kemampuannya dalam proses penyelesaian studinya.
            Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan. Penemuan ilmu pengetahuan selalu dimulai dengan observasi dan kembali kepada observasi untuk membuktikan kebenaran ilmu pengetahuan tersebut. Tujuan dari dilakukannya observasi adalah untuk memperoleh berbagai data konkret secara langsung di lapangan atau tempat penelitian.
            Guru Sekolah Dasar harus melaksanakan beberapa layanan bimbingan konseling tersebut agar setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak menggangu jalannya proses pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat mencapai prestasi belajar secara optimal tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang cukup berarti.
            Setelah dilakukan observasi, mahasiswa  tahu bagaimana Bimbingan Konseling yang diterapkan di sekolah dasar. Dan bagaimana cara guru menerapkan Bimbingan Konseling dan cara guru menanggapi tentang Bimbingan Konseling. Selain itu, mahasiswa jaga dapat berinteraksi langsung dengan siswa di sekolah dasar.
B.     Tujuan Observasi
            Berdasarkan latar belakang diatas, maka Tujuan penyusunan observasi ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui bagaimana diterapkan bimbingan dan konseling di sekolah dasar.
2.      Untuk mengetahui bagaimana pandangan kepala sekolah dan guru dengan adanya bimbingan dan konseling.
3.      Bertambahnya wawasan bagi mahasiswa dalam berinteraksi di sekolah dasar.
C.     Waktu Kegiatan Observasi
       Kegiatan observasi dilaksanakan pada hari Jum’at, 13 Januari 2017 jam 09.00 s/d Selesai dimulai dengan mewawancarai kepala sekolah dan Wali kelas tentang Implementasi Bimbingan dan Konseling di MI Alkhoiriyyah II Karangpawitan Garut.



BAB II
PEMBAHASAN
A.     Hasil Wawancara Implementasi Bimbingan Konseling Dengan Kepala Sekolah
         Pada hari Jum’at, 13 Januari 2017 jam 09.00 WIB mewawancarai Kepala MI Alkhoiriyyah II Karangpawitan. Dan kami mengajukan beberapa pertanyaan yang mengenai bimbingan konseling di MI Alkhoiriyyah II Karangpawitan, hasil wawwancara yang kami lakukan  tersebut sebagai berikut.
         Di MI Alkhoiriyyah II Karangpawitan tidak ada guru bimbingan khusus, semuanya diserahkan kepada wali kelasnya masing-masing untuk menangani masalah-masalah yang muncul dalam pembelajaran. Jika ada siswa yang bermasalah dengan sikapnya, maka wali kelas akan memanggil orang tuanya untuk membicarakan tentang anaknya tersebut dan diminta untuk membimbing dan menasehatinya saat dirumah agar kelakuan siswa tersebut tidak terulang lagi. Jika ada siswa yang intelegensinya rendah, disini guru langsung membimbingnya dengan cara mengulang-ulang pembelajaran dan jika seterusnya siswa tersebut tidak bisa juga, maka guru tersebut langsung melanjutkan pembelajarannya. Alasan guru harus mengambil tindakan tersebut, supaya siswa-siswa yang lain tidak akan ketinggalan pembelajaran.
         Guru melihat pemahaman siswanya terhadap materi yang telah diajarakan, melalui tes berupa soal. Jika dari hasil tes tidak memuaskan, maka guru akan membuat remedial. Setelah itu jika masih ada anak yang masih belum paham juga dengan materi yang diajarkan, maka disini guru akan mengundang orang tua siswa tersebut kesekolah untuk membicarakan tentang anaknya yang mempunyai kendala dalam pembelajaran. Disini guru meminta orang tuanya untuk lebih memperhatikan kegiatan belajar anaknya saat dirumah.
         Kepala sekolah mengatakan “upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas sekolahnya adalah dengan cara mengembangkan bakat-bakat yang ada pada siswanya misalnya dalam kegiatan Ekstrakurikuler. Dalam kegiatan ini kepala sekolah meminta kepada setiap guru wali kelas untuk memilih siswa yang berbakat dalam kegiatan tesebut. Dengan begitu siswa-siswa yang ada disekolah MI Alkhoiriyyah II Karangpawitan dapat mengembangkan bakat dan prestasinya dalam bidangnya masing-masing”.
         Perkembangan belajar siswa di MI Alkhoiriyyah II Karangpawitan lebih meningkat pada tahun ini dibandingkan dengan tahun kemarin. Dan selama ini kepala sekolah belum pernah mengirimkan guru-guru dari sekolah tersebut untuk mengikuti seminar atau pelatihan tentang bimbingan konseling, alasanya karena selama ini memang belum pernah ada undangan untuk mengikuti seminar atau pelatihan tersebut. Hubungan sekolah dengan komite sekolah selama ini sangalah baik-baik saja, jika ada pertukaran pendapat guru-guru, maka kepala sekolah yang akan membuat perundingan.

B.     Hasil Wawancara Implementasi Bimbingan Konseling Dengan Guru Kelas
         Pada hari yang sama yaitu Jum’at, 13 Januari 2017 jam 10.00 WIB  mewawancarai salah satu guru wali kelas IV MI Alkhoiriyyah II Karangpawitan. Dan kamipun mengajukan beberapa pertanyaan yang mengenai bimbingan konseling di MI Alkhoiriyyah II Karangpawitan, hasil pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut.
         Menurut pendapat dari ibu Yusna tentang bimbingan konseling di MI Alkhoiriyyah II Karangpawitan yaitu, disekolah tersebut tidak ada bimbingan khusus konseling, tetapi apabila ada siswa yang bermasalah langsung ditangani oleh wali kelas masing-masing. Jika ada siswa yang masalahnya sudah melewati batas, maka wali kelas akan memanggil orang tua/wali murid. Jika ada siswa yang berbakat didalam kelas, guru wali kelas akan memilihnya untuk memberikan bimbingan khusus dalam mengembangkan bakatnya masing-masing.
         Jika ada siswa yang bermasalah, tindakan saya (Yusna) terhadap mereka adalah memberikan bimbingan serta menanyakan tentang masalah yang mereka lakukan. Jika seandainya masalah yang dilakukan siswa tersebut sudah cukup berat, maka saya  akan memanggil wali murid untuk menanyakan permasalahan yang dilakukan siswa. Bila wali dari siswa tidak menanggapi dengan serius permasalah yang dilakukan siswa tersebut (saat dipanggil tidak datang), maka saya akan mengambil tindakan kepada siswa untuk tidak memberi izin masuk sekolah sebelum orang tuanya menjumpai saya.
         Disekolah ini tidak ada kelompok untuk bimbingan konseling, karena kami tidak pernah ada undangan untuk pelatihan atau seminar bimbingan konseling. Jadi, kami di MI Alkhoiriyyah II Karangpawitan ini jika ada siswa yang bermasalah kami sebagai wali kelas langsung menanggapi dan menyelesaikan masalah yang ada pada siswa tersebut didalam kelas.
         Masalah yang timbul dalam proses belajar mengajar sangat banyak, salah satunya adalah kurang memahami pelajaran yang kami berikan. Dan apabila saya memberikan PR sering saya dapatkan ada beberapa siswa yang tidak mengerjakannya.
         Usaha saya dalam mengatasi masalah siswa dalam belajar adalah pertama saya mengajak mereka untuk mendengarkan nasehat saya terlebih dahulu, kemudian membuat mereka senang belajar dengan saya. Saat dalam pembelajaran saya sering mengguankan metode-metode yang dikemukakan oleh para ahli seperti metode  inkuiri yaitu siswa dapat menemukan  sendiri jawaban dari masalah yang saya berikan. Dan saya membuat pembelajaran menjadi menyenangkan,disitu mereka belajar sambil bermain seperti yang dikemukakan oleh Dienes. ”jika menanyakan tentang kepentingan siswa yang bermasalah dengan siswa yang berprestasi. Menurut saya , saya perlu mementingkan kedua-duanya, karena disini saya tidak hanya berperan sebagai pendidik saja tetapi saya juga berperan sebagai fasilitator”.
         Sejauh ini selama saya menjadi guru, hubungan saya dengan wali murid baik-baik saja. Karena wali murid sering juga mengontrol bagaimana keadaan anaknya disekolah.
C.     Temuan Kasus Di Sekolah
         Dari kasus yang mahasiswa temukan di MI Alkhoiriyyah II Karangpawitan adalah dimana sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah unggulan, dengan begitu mahasiswa tidak banyak menemukan siswa-siswa yang bermasalah dalam belajar dan sikapnya. Hanya beberapa siswa saja pada saat kami sedang observasi yang terlihat bermasalah, salah satunya adalah salah dalam menanggapi pembelajaran. Siswa yang salah menanggapi pembelajaran ini mempunyai keberaniaan walaupun kenyataannya dia tidak paham tentang pembelajaran tersebut.
         Sesudah kami melihat perilaku yang dilakukan siswa tersebut, kami langsung melakukan pendekatan dengan siswa tersebut saat jam istirahat. Saat mahasiswa berbicara dengan siswa, tidak ada keganjalan yang terlihat, siswa menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa semua yang dia tahu. Namanya anak-anak pasti ada saat ditanya dia tidak begitu serius dalam menjawab, dia lebih banyak menjawab dengan cara bercanda dari pada saat serius.
         Disinalah mahasiswa dapat menanggapi faktor yang ada pada anak yang bermasalah dalam sikapnya, seperti faktor insternal (dalam diri) dan exsternal (diluar diri). Faktor insternal mungkin siswa lebih dimanjakan saat berada dirumah, sehingga ia tidak takut dengan kesalahan yang diperbuatnya. Faktor external yang terjadi pada anak yang bermasalah akan sikapnya adalah saat ia beradaptasi dalam lingkungannya, baik itu dirumah maupun disekolah.
         faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar pada siswa yang bersangkutan adalah faktor pola asuh keluarga yang salah dan tidak adanya bimbingan atau pengarahan di rumah. Bimbingan yang telah diberikan guru belum membuahkan hasil. Karena anak masih sulit untuk belajar dengan tekun di rumah. Sebaik apapun usaha yang dilakukan oleh guru, namun yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu bimbingan adalah anak itu sendiri.






BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
       Secara umum kegiatan observasi yang dilakukan oleh mahasiswa disekolah merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat, karena kita bisa memperoleh data informasi yang akurat langsung dari  objek sasaran.
       Setiap individu mempunyai keunikan masing-masing, mempunyai kemampuan dan karakteristiknya masing-masing. Mulai dari yang cepat memahami pelajaran, hingga yang lamban. Mulai dari siswa yang berprestasi, hingga anak yang sarat akan masalah.
       Kesulitan belajar adalah keragaman kelompok yang mengalami gangguan yang diwujudkan dalam kesulitan-kesulitan yang signifikan yang dapat menimbulkan gangguan proses belajar
       Dari kasus yang penulis temukan di lapangan, faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa yang bersangkutan adalah faktor pola asuh keluarga yang salah dan tidak adanya bimbingan atau pengarahan di rumah. Bimbingan yang telah diberikan guru belum membuahkan hasil. Karena anak masih sulit untuk belajar dengan tekun di rumah. Sebaik apapun usaha yang dilakukan oleh guru, namun yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu bimbingan adalah anak itu sendiri.
B.     Saran
       Kegiatan observasi di kelas merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat, untuk itu di sarankan pada calon guru seperti kita dapat mengetahui bagaimana seorang guru mengajar suatu pembelajaran. Kemudian kita sebagai seorang calon guru tentunya dapat memilih mana yang baik dan tidak baik untuk diajarkan kepada murid kita ketika sudah mengajar kelak.
BAB IV
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A.     Dokumentasi (Surat)
Surat Keterangan Observasi dari MI Alkhoiriyyah II Karangpawitan Garut
B.     Lampiran Instrumen Pertanyaan
Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada Kepala Sekolah dan Guru kelas dalam observasi bimbingan dan konseling disekolah dasar.
·        Pertanyaan Untuk Kepala Sekolah
1.      Apakah selama ini ada program khusus terhadap bimbingan dan konseling disekolah?
2.      Apakah dalam menerapkan bimbingan konseling, diperlukan guru yang berperan khusus?
3.      Apakah ada guru khusus yang membidangi Bimbingan dan Konseling?
4.      Apakah upaya bapak / ibu untuk meningkatkan kualitas sekolah ini agar sekolah lebih berkembang?
5.      Bagaimana perkembangan belajar siswa pada tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu?
6.      Prestasi apa saja yang pernah diraih siswa disekolah ini?
7.      Apakah bapak / ibu pernah mengirimkan guru untuk mengikuti seminar atau pelatihan tentang Bimbingan Konseking?
8.      Bagaimana hubungan sekolah dengan komite sekolah?


·        Pertanyaan Untuk Guru Wali Kelas
1.      Bagaimana pendapat bapak/ibu pahami tentang Bimbingan dan Konseling di sekolah ini?
2.      Bagaimana cara bapak/ibu mengembangkan bakat dan potensi anak?
3.      Bagaimana cara bapak/ibu dalam mengatasi siswa yang bermasalah?
4.      Apakah bapak/ibu menerapkan bimbingan dalam bentuk individu / kelompok?
5.      Apa saja masalah siswa dalam proses belajarnya?
6.      Bagaimana usaha guru dalam mengatasi masalah belajar siswa?
7.      Apakah sebagai seorang wali kelas anda lebih mengutamakan bimbingan anda kepada anak-anak yang bermasalah saja atau kepada semua siswa anda?
8.      Bagaimana hubungan anda sebagai guru dengan wali murid dalam prose pendidikan?








DAFTAR PUSTAKA

Arintoko. 2011. wawancara konseling disekolah,Yogyakarta, Penerbit ANDI Yogyakarta.
McLeod, Jhon. 2008. Pengantar Konseling. Jakarta: Kencana.
Dr.Achmad Juntika Nurihsan, M.Pd. 2006. Bimbingan Dan Konseling. Bandung. PT Refika Aditama.
Catatan Hasil observasi BK di MI Alkhoiriyyah II Karangpawitan pada Tanggal 13 Januari 2017.

LOGO SMP-IT ALKHOIRIYYAH GARUT