TUGAS MANDIRI
“Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mandiri mata kuliah Pembelajaran
Akidah Akhlak”
Dosen : Husnan Sulaiman M.Pd
Disusun Oleh :
Abdul
Mu’min
14210004
FAKULTAS TARBIYAH PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM
AL-MUSADDADIYAH
GARUT
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan ke hadirat Alloh SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, solawat
serta salam semoga dilimpah curahkan kepada Nabi Muhamad SAW, Rasululloh
terakhir yang diutus dengan membawa syari’ah yang mudah, penuh rahmat dan
membawa keselamatan dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Berkat karunia serta
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi salah satu
tugas terstruktur pada mata kuliah Pembelajaran Akidah akhlak jurusan Pendidikan
Agama Islam (PAI) semester 5. Kami berusaha semaksimal mungkin berkarya dengan
harapan makalah ini dapat membantu pencapaian kompetensi mahasiswa dalam rangka
mengingkatkam kualitas bangsa Indonesia.
Makalah
ini disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami serta memuat aspek mengenai Urgensi Pemahaman Materi Akidah Akhlak Kepada Peserta Didik.
Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pendidikan di Indonesia. Kami mengharapkan saran dan kritik
yang membangun untuk memperbaiki makalah ini yang jauh dari kesempurnaan.
Garut,
Oktober 2016
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
DAFTAR ISI
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
B. Rumusan
masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . 2
C. Tujuan
penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . 2
D. Manfaat
Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . 2
E. Sistematika
Penulisan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Hubungan antara Nilai dengan Filsafat
1.
Nilai…………………………………………………………………..……….
4
2.
Filsafat………………………………………………………………………...
5
3.
Hubungan antara Nilai dengan Filsafat……………………………………… 5
B.
Hubungan
antara Pendidikan Nilai dengan Ilmu Pengetahuan.
1. Ilmu Pengetahuan . ………………………….. ………………………………7
2. Pendidikan Nilai……………………………………………………………… 9
3. Hubungan antara Pendidikan Nilai dengan Ilmu Pengetahuan………………. 10
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . 12
Saran.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
DAFTAR PUSTAKA.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …. . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . …… 13
1.
PENGERTIAN BELAJAR, MENGAJAR, PEMBELAJARAN DAN METODE BELAJAR
A.
Pengertian Belajar
Belajar adalah proses perubahan
perilaku berkat pengalaman dan latihan. Menurut Winkel, Belajar adalah semua
aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam
lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.
Menurut Ernest R. Hilgard dalam
(Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya
berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.
Pengertian Belajar menurut Gagne
dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis
perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya
berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah
melakukan tindakan yang serupa itu. definisi belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya
dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas,
bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.
Dapat Disimpulkan:Belajar adalah
proses perubahan di dalam diri manusia. Apabila setelah belajar tidak terjadi
perubahan dalam diri manusia, maka tidaklah dapat dikatakan bahwa padanya telah
berlangsung proses belajar.Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam
kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan
kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan,
sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan
yang lain.
B.
Pengertian Mengajar
Mengajar merupakan suatu perilaku
yang kompleks. Perilaku mengajar yang kompleks dapat ditafsirkan sebagai
penggunaan secara integratif sejumlah komponen yang terdapat dalam tindakan
mengajar untuk menyampaikan pesan pengajaran (Roymond H. Simamora)
Mengajar adalah "menjadi"
tidak "dijadikan", emosi, nilai - nilai yang dimiliki oleh setiap
guru adalah diluar garapan ilmiah, oleh sebab itu menurutnya mengajar adalah
suatu seni bukan ilmu (Highet, 1954)
Mengajar adalah suatu seni, akan
tetapi itu hanya dalam prakteknya saja untuk memperindah estetika penampilan,
misalnya seni dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswa, seni mengatur
lingkungan agar siswa senang belajar, seni membangkitkan motivasi dan lain
sebagainya. (Gage, 1978)
Dapat disimpulkan bahwa Mengajar
adalah suatu aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari
pendidikan dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu
kegiatan sehingga terjadi proses belajar dan tujuan pengajaran tercapai.
Seorang guru harus memiliki
kemampuan mengajar. Kemampuan mengajar selain merupakan bakat juga bisa
merupakan keahlian yang dapat dipelajari sehingga pada dasarnya semua orang
bisa menjadi guru. Salah satu ilmu yang dipelajari dalam menambah kemampuan
mengajar adalah kemampuan menghadapi anak didik yang memiliki karakter,
kemampuan serta keinginan yang berbeda-beda. Guru harus bisa mengakomodir semua
keinginan anak didiknya.
C.
Pengertian Pembelajaran
Belajar menurut Abdul Mukti
mempunyai beberapa dimensi, yaitu: pertama belajar ditandai oleh adanya
perubahan pengetahuan, sikap, tingkah laku dan ketrampilan yang relative tetap
dalam diri seseorang sesuai tujuan yang diharapkan. Kedua, belajar terjadi
melalui latihan dan pengalaman yang bersifat komulatif. Ketiga belajar
merupakan proses aktif konstruktif yang terjadi melalui mental proses. Mental
proses adalah serangkaian proses kognitif yang meliputi persepsi (perception),
perhatian (attention), mengingat (memori), berpikir (thinking, reasoning) memecahkan
masalah dan lain-lain.
Pembelajaran mempunyai arti yang
sangat berbeda. Belajar menurut Morris L. Bigge seperti yang dikutip Max
Darsono, dkk. Adalah perubahan yang menetap dalam diri seseorang yang tidak
dapat diwariskan secara genetis. Selanjutnya Morris menyatakan bahwa perubahan
itu terjadi pada pemahaman (insight), perilaku, persepsi, motivasi, atau
campuran dari semuanya secara sistematis sebagai akibat pengalaman dalam
situasi-situasi tertentu.
Pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar
yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Menurut D. Sudjana
Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan
kegiatan belajar.Pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan terencana yang mengondisikan
/ merangsang seseorang agar dapat belajar dengan baik sesuai dengan tujuan
pembelajaran.Dari pengertian tersebut nampak
bahwa pembelajaran adalah proses yang kompleks, didalamnya mencakup proses /
kegiatan belajar dan kegiatan mengajar.
Adapun beberapa ciri-ciri
pembelajaran yaitu :
·
Memiliki
tujuan yaitu untuk membentuk anak dalam suatu perkembangan tertentu.
·
Terdapat
mekanisme, prosedur, langkah-langkah, metode, dan tehnik yang direncanakan dan didesain
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
·
Materi
jelas, terarah dan terencana dengan baik.
·
Adanya
activitas anak didik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya pembelajaran.
·
Terdapat
pola aturan yang ditaati guru dan anak didik dalam proporsi masin masing.
·
Adanya
waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
·
Evaluasi,
baik evaluasi proses maupun evaluasi
Sedangkan teori pembelajaran Menurut Bruner ada dua
yaitu preskriptif dan deskriptif . Dikatakan teori
preskriptif karena tujuan utama dalam pembelajaran adalah
menetapkan strategy dan metode pembelajaran yang optimal dalam melakukan
pembelajaran aqidah dan dikatakan deskriptif karena
tujuan utama teori ini adalah bagaimana menetukan hasil belajar atau
memeriksa proses belajar yang akan meraih suatu perubahan pada peserta didik.
Teori deskriptif menaruh perhatian pada hubungan bagaimana
menentukan hasil belajar (perubahan) atau sebagaimana seseorang belajar untuk
menggapai suatu perubahan tersebut. Teori preskriptif yaitu menaruh
perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi hal
belajar. Teori preskriptif adalah suatu teori yang
disebut goal oriented yang berarti untuk mencapai tujuan,
sedangkan teori deskriptif adalah suatu teori yang
disebut goal free yang berarti untuk memberikan atau
menentukan hasil.
Metodologi mengajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh
pendidik, karena keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) bergantung pada
cara mengajar gurunya. Jika cara mengajar gurunya enak menurut siswa, maka siswa
akan tekun, rajin, antusias menerima pelajaran yang diberikan sehingga
diharapkan akan terjadi perubahan dan tingkah laku pada siswa baik tutur
katanya, sopan santunnya, motorik dan gaya hidupnya.
D.
Metode belajar
Dalam. pelajaran akidah akhlak ada dua jenis kompetensi
untuk diterapkanyaitu mengenal dan membiasakan. Mengenal merujuk pada ranah kognif aspek analisis, sedangkan membiasakan
juga merujuk pada ranah kognitif aspek penerapan. Kata kerja membiasakan bisa
diganti dengan mendemonstrasikan, karena dengan mendemonstrasikan anak dituntut
untuk dapat memahami, menghayati dan nantinya dapat mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Bilamana menggunakan kata kerja membiasakan,
pembelajaran di kelas cenderung tidak ada unsur psikomotoriknya. Jadi, akan
lebih baik menggunakan kata kerja operasional: mendemonstrasikan (psikomotorik-gerakan), mempraktik- kan (ranah afeksi-partisipasi), menampilkan (ranah afeksi-partisipasi).
Metode Pembelajaran Bidang Studi Aqidah Akhlak. Dalam menerapkan metode sangat
bergantung pada tujuan, bahan dan pelaksanaan dari pembelajaran itu sendiri.
Beberapa metode pembelajaran yang dapat dipergunakan oleh pengajar antara lain:
·
Metode
Ceramah
Metode ceramah adalah ”penerangan atau penuturan secara lisan oleh
guru terhadap kelasnya”. Metode ini sering dipergunakan dan dijadikan pilihan
utama di dalam pembelajaran kepada anak didik. Metode ini tepat untuk digunakan
dalam menghadapi siswa yang banyak dan pengajar ingin memberikan topik baru dan
tidak ada sumber-sumber pelajaran lain pada siswa.
·
Metode
Tanya Jawab
Yaitu suatu metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi
langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog
antara guru dan siswa.
·
Metode
Diskusi
Menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya dalam bukunya “Strategi
Belajar Mengajar”, diskusi adalah: “Suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan
masalah untuk mengambil kesimpulan. Diskusi tidak sama dengan berdebat, diskusi
selalu diarahkan kepada pemecahan masalah yang menimbulkan berbagai macam
pendapat dan akhirnya diambil suatu kesimpulan yang dapat diterima oleh anggota
dalam kelompoknya”. Nana Sudjana memberikan pengertian diskusi adalah
“tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur
dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih
teliti tentang sesuatu, atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan
bersama”.
·
Metode
Pemberian Tugas Belajar (Resitasi)
Pemberian tugas belajar dan resitasi ialah suatu cara mengajar di
mana seorang guru memberikan tugas-tugas tertentu kepada murid-murid, sedangkan
hasil tersebut diperiksa ole guru dan murid mempertanggung-jawabkannya.
·
Metode
Demonstrasi dan Eksperimen
Yaitu ”suatu metode mengajar di mana guru atau orang lain yang
sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan pada seluruh kelas tentang
suatu proses atau suatu kaifiyah melakukan sesuatu”. Metode ini merupakan
metode umum yang sering digunakan dalam pembelajaran, selain metode-metode
tersebut masih banyak metode metode lain yang Metode Mengajarkan Akidah
2.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Rencana pelaksanaan pembelajaran
atau sering di singkat RPP. Adalah pegangan seorang guru dalam mengajar di
dalam kelas. RPP di buat oleh guru membentuk nya dalam mengajar agar sesuai
dengan standar kompetensi dan kompetisi dasar pada hari tersebut.
Rencana pelaksanaan pembelajaran,
atau disingkat RPP, adalah pegangan seorang guru dalam mengajar di dalam kelas.
RPP dibuat oleh guru untuk membantunya dalam mengajar agar sesuai dengan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada hari tersebut.
A. Hakikat RPP
Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran
tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi
Dasar.
Selanjutnya menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 lampiran IV
tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, tahapan pertama dalam
pembelajaran menurut standar proses adalah perencanaan pembelajaran yang
diwujudkan dengan kegiatan peyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. RPP
adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi
pokok atau tema tertentu mengacu pada silabus.
Sementara itu menurut Panduan Teknis Penyusunan RPP di Sekolah
Dasar, RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemua
atau lebih. RPP dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema
tertentu yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Setiap pendidik pada suatu pendidikan berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi siswa untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis siswa. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema dan
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau
awal tahun pelajaran dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu
dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan
oleh guru secara individu maupun berkelompok dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) di
gugus sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi oleh pengawas atau dinas
pendidikan. Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar merupakan pendekatan
pembelajaran Tematik Terpadu dari kelas I sampai kelas VI.
B. Prinsip-pirinsip Pengembangan RPP
Pengembangan
RPP mengikuti prinsip-prinsip berikut:
·
Baris
isi
ü RPP merupakan terjemahan dari ide kurikulum yang berdasarkan
silabus yang telah dikembangkan pada tingkat nasional ke dalam betuk rancangan
proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.
ü RPP dikembangkan sesuai dengan yang dinyatakan dalam silabus dengan
kondisi pada satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat,
motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan emosi, maupun gaya belajar.
ü RPP mendorong partisipasi aktif peserta didik.
ü RPP sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta
didik yang mandiri dan tak berhenti belajar.
ü RPP mengembangkan budaya membaca dan menulis.
ü Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam bentuk
tulisan.
ü RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, remedi, dan umpan balik.
ü RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara
KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber
belalajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
ü RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi
dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan
situasi dan kondisi.
C.
Komponen
dan sistematika RPP
Menurut
Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 Lampiran IV tentang Implemenatasi Kurikulum
Pedoman Pembelajaran, RPP paling sedikit memuat:
Ø Tujuan pembelajaranMateri pembelajaran
Ø Metode pembelajaran
Ø Sumber belajar
Ø Penilaian
Komponen tersebut diwujudkan dalam format berikut:
Format
RPP
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : ................................
Kelas/ Semester : ................................
Tema/ Subtema : ................................
Alokasi Waktu : . ..............................
A.
Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. .......................
(KD pada KI-1)
2. .......................
(KD pada KI-2)
3. .......................
(KD pada KI-3)
Indikator: .......................
1. .......................
(KD pada KI-4)
Indikator: .......................
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
E. Metode Pembelajaran
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahulaun (...
menit)
2. Kegiatan Inti (...
menit)
3. Penutup (... menit)
H. Penilaian
1. Jenis/ Teknis
Penilaian
2. Bentuk Instrumen
dan Instrumen Penilaian
3. Pedoman Penskoran
3.
METODE PEMBELAJARAN AKIDAH AHLAK
Setiap pengajaran diperlukan
metode-metode agar tujuan pendidikan dapat dicapai dengan baik. Dalam hal ini
metode pengajaran aqidah akhlak kami bagi menjadi dua bagian. Metode pengajaran
akidah itu banyak, antara lain :
a.
Metode
ceramah
b.
Metode
ceritaMetode tanya jawab
c.
Metode
widya wisata
d.
Metode
bermain peran
e.
Metode
demonstrasi
f.
Metode
latihan sosio drama
g.
Metode
diskusi
Metode-metode tersebut yang paling
banyak dipakai dalam pengajaran akidah antara lain, metode cerita, ceramah, dan
tanya jawab, disamping metode sosio drama, demonstrasi, dan metode bermain
peran.
a) Metode bercerita dicantumkan
sebagai alternative pada hampir semua pokok bahasan, karena selain aspek
kognitif tujuan bidang studi ini adalah aspek afektif yang secara garis besar
berupa tertanamnya akidah islam dan pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari
yang memiliki nilai-nilai akhlak yang mulia. Seperti contoh: kisah Luqman al
Hakim dengan putranya, dimana seorang ayah mengajarkan akidah kepada putranya
dengan bersyukur kepada Allah Swt, jangan syirik (menyekutukan) Allah Swt dan
bersyukur kepada ayah dan ibu dengan berbakti atau tawadlu’ kepada kedua orang
tuanya.
b) Metode
ceramah adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan menyampaikan pesan dan
informasi secara satu arah lewat suara yang diterima melalui indera telinga. Metode
ceramah disebut metode mau’idhoh hasanah dengan bilisan agar dapat menerima
nasihat-nasihat atau pendidikan yang baik. Sepeerti yang dilakukan Nabi
Muhammad Saw kepada umatnya, yaitu untuk beriman kepada Allah Swt dan
Rasulullah Saw.
c) Metode
Tanya jawab bertujuan agar anak didik memiliki kemampuan berfikir dan dapat
mengembangkan pengetahuan yang berpangkal pada kecerdasan otak dan
intelektualitas. Ini merupakan tujuan dalam aspek kognitif. Didalam pengajaran
aqidah dapat dicontohkan, seperti: dialog atau tanya jawab antara Nabi Ibrahin
as dengan umatnya. Dengan cara seperti itu akan menghasilkan nilai-nilai yang
berhubungan tingkah laku. Dengan partisifasi aktif seseorang akan dapat menilai
yang baik dan yang buruk dan kemudian dapat mengambil manfaat didalam kehidupan
sehari-hari yang dapat mendatangkan kebaikan atau kebahagiaan.
Penggunaan
Tanya jawab bertujuan mengetahui sejauhmana tingkat pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Selain itu dengan adanya
tanya jawab tersebut akan merangsang siswa untuk berfikir dan diberi kesempatan
untuk mengajukan masalah yang belum dipahami.
Metode Tanya
jawab atau dialogis ini, mencerminkan dan melahirkan sikap saling keterbukaan
antara guru dan siswa dalam penerapan metode ini pikiran, kemauan, perasaan dan
ingatan serta pengamatan terbuka terhadap ide – ide baru yang ditimbulkan dalam
pembelajaran tersebut.
d) Metode
sosiodrama, digunakan dalam pokok bahasan:
ü Adat disekolah, mengujungi orang sakit, ta’ziyah dan jiarah kubur.
ü Kisah siti Mashitoh, Abu bakar Assidiq, Umar bin khatab, Bilal
bin Rabbah dan lain sebagainya.
e) Metode
demonstrasi adalah penyajian bahan pelajaran oleh guru atau instruktur kepada
siswa dengan menunjukkan urutan prosedur pembuatan sesuatu untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Metode demonstrasi dipergunakan dalam pokok bahasan:
ü Sifat-sifat Allah dan sifat-sifat Rasulullah
ü Akhlak terpuji, akhlak tercela dan sebagainya.
f) Metode
bermain peran, dipergunakan dalam pokok bahasan
ü Berbakti kepada ayah dan ibu.
ü Adab makan dan minum.
ü Adab kepada guru, orang yang tua, teman dan sebagainya.
4.
METODE PEMBELAJARAN AKHLAK
Adapun menurut Prof. Dr. Hamka
metode pengajaran akhlak ialah
a. Metode alami.
Metode alami ini adalah suatu metode dimana akhlak yang baik
diperoleh bukan melalui didikan, pengalaman, atau latihan, tetapi diperoleh
melalui instink atau naluri yang dimilikinya secara alami. Meskipun demikian
metode ini tidak dapat diharapkan secara pasti tanpa adanya metode atau faktor
lain yang mendukung seperti pendidikan, pengalaman, latihan dan lain
sebagainya. Tetapi, paling tidak metode alam ini jika dipelihara dan
dipertahankan akan melakukan akhlak yang baik sesuai fitroh dan suara hati
manusia. Metode ini cukup efektif untuk menanamkan kebaikan kepada anak karena
pada dasarnya manusia mempunyai potensi untuk berbuat kabaikan tinggal
bagaimana memelihara dan menjaganya.
b. Metode mujahadah dan riadhoh.
Orang yang ingin dirinya jadi penyantun maka jalannya dengan
membiasakan bersedekah sehingga menjadi tabiat yang mudah mengerjakannya dan
tidak merasa berat lagi. Mujahadah atau perjuangan yang dilakukan guru
menghasilkan kebiasaan-kebiasaan baik memang pada awalnya cukup berat, namun
apabila manusia berniat sungguh-sungguh pasti menjadi suatu kebiasaan. Metode
ini sangat tepat untuk mengajarkan tingkah laku dan berbuat baik lainnya, agar
anak didik mempunyai kebiasaan berbuat baik sehingga menjadi akhlak baginya,
walaupun dengan usaha yang keras dan melalui perjuangan dan usaha yang
sungguh-sungguh. Oleh karena itu, guru harus memberikan bimbingan yang continu
kepada anak didiknya, agar tujuan pengajaran akhlak ini dapat tercapai secara
optimal dengan melaksanakan program-program pengajaran yang telah ditetapkan.
c. Metode teladan.
Metode teladan yaitu mengambil contoh atau meniru orang yang dekat
dengannya. Oleh karena itu, dianjurkan untuk bergaul dengan orang-orang yang
berbudi baik. Pergaulan sebagai salah satu bentuk komunikasi manusia, memang
sangat berpengaruh dan akan memberikan pengalaman-pengalaman yang
bermacam-macam. Metode teladan ini memberikan kesan atau pengaruh atas tingkah
laku perbuatan manusia. Sebagaimana dikatakan Hamka (1984) bahwa: “alat
dakwah yang sangat utama adalah akhlaki”. Budi yang nyata dapat dilihat
pada tingkah laku sehari-hari. Maka, meneladani Nabi adalah cita-cita tertinggi
dalam kehidupan Muslim. Metode ini sangat efektif untuk mengajarkan akhlak,
maka seyogyanya guru menjadi ikutan utama bagi murid-murid dalam segala hal.
Misalnya, kelembutan dan kasih saying, banyak senyum dan ceria, lemah lembut
dalam bertutur kata, disiplin ibadah dan menghias diri dengan tingkah laku
sesuai misi yang diembannya. Jadi, metode ini harus diterapkan
seorang guru jika tujuan pengajaran hendak dicapai. Tanpa guru yang memberi
contoh, tujuan pengajaran sangat sulit dicapai dapat dipakai.
DAFTAR PUSTAKA
§ Chabib Thoha (editor), PBM-PAI di Sekolah, Eksistensi dan
Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 1998), hlm. 94-95
§ Max Darsono, dkk., Belajar dan Pembelajaran, (Semarang:
CV. IKIP Semarang Press, 2000), hlm. 2
§ Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2001), hlm. 57
§ http://uharsputra.wordpress.com/pendidikan/keguruan/belajar-mengajar-dan-pembelajaraan/
§ Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya ,2012)hlm.269
§ http://id.wikipedia.org/wiki/rencana_pelaksanaan_pembelajaran
No comments:
Post a Comment