Monday, February 20, 2017

SILABUS MATA KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-MUSADDADIYAH (STAIM) GARUT

SILABUS MATA KULIAH
BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-MUSADDADIYAH
 (STAIM) GARUT
1.      Identitas Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah                   : Bimbingan dan Konseling
Jumlah sks                                : 3 sks
Semester                                  : 5 (lima)
Program Studi/Program            : Pendidikan Agama Islam (PAI) /S-1
Dosen                                      : Yayah Haryawati, S.Ag., M.Pd.

2.      Tujuan
Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memiliki sikap pengetahuan,  dan keterampilan dalam mengaplikasikan prinsip, metode, dan teknik-teknik bimbingan dan konseling dalam proses pembelajaran di sekolah dan luar sekolah.

3.      Deskripsi Isi
Dalam perkuliahan ini akan dibahas: Rencana perkuliahan, latar belakang pentingnya Bimbingan dan Konseling dilihat dari tata-latar psikologis, sosial-budaya, agama, pendidikan, dan perkembangan IPTEK, Perkembangan  sejarah dan yuridis formal Bimbingan dan Konseling. Pengertian, tujuan, fungsi, dan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling, Konsep dasar konseling, pengertian, pendekatan, proses, dan teknik konseling Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling: layanan pengumpulan data, orientasi dan informasi, konseling serta evaluasi bimbingan, Sarana dan prasarana pendukung layanan bimbingan dan konseling: alat pengumpul data, alat penyimpan data, perlengkapan teknis, ruangan, dan anggaran bimbingan. Konsep dasar serta strategi bimbingan dan konseling kelompok, Tugas-tugas perkembangan peserta didik tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi, serta penerapan konsep bimbingan dalam pembelajaran, Pengertian, visi, misi, serta program Bimbingan dan Konseling perkembangan, Konsep dasar, tujuan, jenis layanan, serta manajemen Bimbingan dan Konseling perkembangan di SD, SLTP, SLTA, di Perguruan Tinggi, serta pengelolaan stress dan depresi.

4.      Pendekatan Pembelajaran          
Ekspositori dan inkuiri, dengan metode: ceramah, tanya-jawab, diskusi, seminar dan pemecahan masalah. Tugas yang diberikan laporan observasi lapangan, makalah, penyajian dan diskusi. Media yang digunakan berupa OHP, LCD, Video.
5.      Evaluasi
Sebagai bahan evaluasi berupa: Kehadiran, makalah/paper, laporan observasi lapangan, penyajian dan diskusi, seminar, ketepatan penyerahan tugas, UTS, dan UAS.

6.      Rincian Materi Perkuliahan Tiap Pertemuan

Pertemuan1: Rencana perkuliahan, latar belakang pentingnya Bimbingan dan                                                Konselingsecarap sikologis, sosial-budaya, agama, pendidikan, dan                                                 perkembangan IPTEK.
Pertemuan 2:  Pengertian, tujuan, fungsi, serta prinsip-prinsip bimbingan dan konseling Pertemuan 3: Konsep dasar konseling, pengertian, pendekatan, proses, dan teknik                                                 konseling.
Pertemuan 4: Perkembangan  sejarah serta yuridis formal Bimbingan dan Konseling             Pertemuan 5 : Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling: layanan pengumpulan data,                        orientasi dan informasi, konseling dan evaluasi bimbingan
Pertemuan 6: Sarana dan prasarana pendukung layanan bimbingan dan konseling, alat                                     pengumpul data, alat penyimpan data, perlengkapanteknis, ruangan,                                                   dan anggaran bimbingan          
Pertemuan7:  UTS

Pertemuan 8: Tugas-tugas perkembangan peserta didik tingkat SD, SLTP,
                 SLTA, dan Perguruan Tinggi, serta penerapan konsep                                                              bimbingan dalam pembelajaran
Pertemuan 9: Pengertian, visi, misi, serta program Bimbingan dan Konseling
                    perkembangan.
Pertemuan10: Konsep dasar, tujuan, jenis layanan, serta manajemen Bimbingan dan                                          Konseling perkembangan di SD
Pertemuan 11:     Konsep dasar, tujuan, jenis layanan, serta manajemen Bimbingan dan                               Konseling perkembangan di SLTP dan SLTA
Pertemuan 12:     Konsep dasar, tujuan, jenis layanan, serta manajemen Bimbingan dan                               Konseling perkembangan di Perguruan Tinggi
Pertemuan 13:   Pengelolaan stress dan depresi
Pertemuan 14:   UAS



7.      Referensi

1.      Alison Clarke -Stewart, Fridman Susan, Koch Joanne, (1985). Child Development a Tofical Approach. Singaphore
2.      Cavanagh, E.M., (1985). The Counseling Experience Theory and Practice. Brooks/Cole.
3.      Chaplin, J.P., (2002). Kamus Lengkap Psikologi, Alih Bahasa Kartini Kartono: Jakarta: Raja Garafindo Persada.
4.      Dedi Supriadi. (1997). Profesi Konseling dan Keguruan. Bandung: PPs. IKIP Bandung.
5.      Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Semarang: Aneka ilmu.
6.        Dewa Ketut Sukardi. (1990), Analisis Tes Psikologi, Denpasar : Rineka Cipta
7.      DJiwandono, W. E. S., (2005). Konseling dan Terapi dengan Anak dan Orang Tua.  Jakarta: Gramedia.
8.      Gerald,C., (1995). Teori dan Praktek dari Konseling dan Psikoterapi.  California: Brooks/cole Publishing Company, Pacific Grove, Alih Bahasa Mulyarto, IKIP Semarang.
9.      Golden, L.B., (1991). Case Studies in Child Counseling. New York: Macmillan Publishing, Company.
10.  Juntika Nurihsan. (2002). Pengantar Bimbingan dan Konseling (Edisi Kedua). Bandung: Jurusan PPB FIP UPI.
11.  Juntika Nurihsan. (2005). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama.
12.     Juntika Nurihsan dan Akur Sudianto. (2005). Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar Kurikulum 2004. Jakarta: Gramedia Widiasarana.
13.  Kartadinata, S., (2003). ”Bimbingan dan Konseling Perkembangan Pendekatan Alternatif Bagi Perbaikan Mutu dan Sistem  Manajemen Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah”. Asosiasi Bimbingan dan Konseling (ABKIN) Jurnal Bimbingan dan Konseling, VI, (11), 1-15.
14.  Marian Marion, (1991). Guidance of  Young Children. University of Winconsin.
15.  Muro J.J., dan Kottman, T., (1995). Guidance and Counseling in the Elementary and Middle School a Practical Approach. Iowa: Brown and Bencmark.
16.  Yusuf, S., LN., (2002). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Rosdakarya.
17.  Yusuf, S., LN., dan Nurikhsan, J., (2003). ”Aplikasi Inventori Tugas Perkembangan dan Analisis Tugas Perkembangan dalam Pengembangan Rancangan Tujuan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah”. Asosiasi Bimbingan dan Konseling (ABKIN). Jurnal Bimbingan dan Konseling, VI, (12), 101-116.
18.  Yusuf, S., LN., (2005). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Rosdakarya.
19.  Willis, S.S., (2004). Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung: Al-Fabeta.



FORMAT MAKALAH
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
B. Rumusan dan Pertanyaan
C. Tujuan dan Manfaat Pembahasan
D. Metode Penulisan
Sebelum pernyataan masalah diuraikan terlebih dahulu latar belakang yang melandasi (1) mengapa masalah tersebut  perludi bahas; (2) bagaimana cara membahasnya, dan (3) untuk apa dibahas. Ketiga hal ini dapat mencakup latar belakang teoretis, yaitu bagaimana kaitannya  dengan konsep-konsep atau teori ilmu pengetahuan atau hasil-hasil  pembahasan sebelumnya dan latar belakang praktis yang didukung oleh data atau untuk menunjukkan bahwa masalah tersebut penting untuk dibahas.
Dalam pendahuluan juga dikemukakan tujuan dan  kegunaan atau manfaat pembahasan. Maksud berisikan tentang hal-hal yang ingin  dicapai, tujuan berisi sasaran-sasaran yang dituju oleh pembahasan. Apa yang dimaksud dan apa yang dituju baru dirumuskan  secara spesifik dengan urutan yang sesuai dengan keperluannya. Kegunaan pembahasan, dalam uraiannya  berupa suatu harapan bahwa  hasil pembahasan  akan mempunyai kegunaan baik segi praktis maupun teoretisnya.
Metode pembahasan yang digunakan perlu dilaporkan secara rinci (studi dokumentasi, studi literatur, wawancara, observasi, dan lain-lain). Dilaporkan juga bagaimana rancangan pembahasannya.
BAB II TINJAUAN TEORETIS
Berisikan tentang sejumlah teori dan beberapa hasil temuan pembahasan lain yang jelas dan relevan dengan kajian masalah yang dibahas. Kajian teoretis ini bersifat mereviu hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang dibahas sehingga tidak menutup kemungkinan munculnya modifikasi pemikiran tertentu berkenaan dengan kawasan teori berdasarkan masalah yang dibahas.
BAB III ANALISIS
A. Analisis Teoretis
B. Analisis Praktis
Analisis, berisi tentang kajian mendalam atau semacam reviu terhadap pokok-pokok pembahasan yang disajikan dalam bentuk komparasi, korelasi, analogi, atau kekepan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dengan menggunakan rujukan-rujukan tertentu sesuai dengan apa yang dipaparkan pada bab II di atas.
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
B. Rekomendasi
Simpulan, berisi tentang uraian pokok-pokok pembahasan utama yang disajikan dalam bentuk ringkasan berupa kristalisasi hasil langkah III.A-III.B dan dikemukakan pula apakah tujuan pembahasan tercapai serta pertanyaan pembahasan terjawab sesuai dengan apa yang diharapkan atau sebaliknya.
Rekomendasi atas dasar pembahasan yang telah dibuat kristalisasinya ini, disajikan berbagai rekomendasi yang relevan, baik yang bersifat teoretis maupun praktis serta rekomendasi untuk pembahasan lebih lanjut.
REFERENSI (minimal lima buku+3 artikel/jurnal dari internet)
Catatan:
1.      Setiap kelompok membuat bahan presentasi dalam bentuk Power Point
2.      Saat tampil diupayakan menyiapkan LCD dan Notebook sebagai media/alat bantu presentasi









No comments:

Post a Comment

LOGO SMP-IT ALKHOIRIYYAH GARUT