LAPORAN
OBSERVASI
IMPLEMENTASI
BIMBINGAN DAN KONSELING
DI
MI ALKHOIRIYYAH II KARANGPAWITAN GARUT
“ Diajukan untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester
(UAS) Mata Kuliah Bimbingan Dan Konseling ”
Dosen
Pengampu : Yayah Haryawati, S.Ag,
M.Pd.
Disusun oleh :
ABDUL MU’MIN
NPM : 14210004
FAKULTAS TARBIYAH PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM
AL-MUSADDADIYAH
GARUT
TAHUN
2017
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan observasi sederhana ini yang
berjudul “BIMBINGAN DAN KONSELING
DI MI ALKHOIRIYYAH II KARANGPAWITAN GARUT”.
Walaupun
Laporan observasi ini telah selesai dibuat, kami menyadari dengan segala
kerendahan hati bawasannya isi Laporan observasi ini masih banyak
kekurangannya, hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan
kami pada saat ini, Namun atas berkat dan rahmat dari Allah SWT Serta bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya kami dapat menyelesaikan Laporan
observasi ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari rekan-rekan maupun dosen pembimbing sebagai hadiah yang sangat
di nantikan penulis untuk kemajuan pribadi dan pendidikan di indonesia demi
menjadi perubahan ke arah yang lebih baik bagi penulis khususnya dan
rekan-rekan umumnya.
Atas segala saran dan kritik tersebut kami
menyampaikan terima kasih yang sedalam dalamnya.
Garut Januari 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Tujuan Observasi......................................................................................... 2
C. Waktu Kegiatan Observasi ......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Hasil Wawancara Implementasi BK Dengan Kepala Sekola......................... 3
B. Hasil Wawancara Implementasi BK Dengan Guru Kelas.............................. 4
C. Temuan Kasus Di Sekolah........................................................................... 6
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 8
B. Saran ......................................................................................................... 8
BAB IV LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Dokumentasi (Surat) ................................................................................... 9
B. Lampiran Instrumen Pertanyaan .................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Laporan observasi ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah bimbingan dan konseling. Kita tahu di sekolah dasar tidak ada guru
khusus yang menangani langsung bimbingan dan konseling kepada siswa, maka dari
itu kami mahasiswa mengobservasi langsung ke MI Alkhoiriyyah II Karangpawitan
yang bertujuan untuk melihat langsung cara penerapan bimbingan konseling
disekolah.
Bimbingan dan
konseling merupakan alat bantu bagi mahasiswa dalam menyusun dan merencanakan
program perkuliahan agar cukup efektif. Kegiatan bimbingan dan konseling
merupakan dua kegiatan yang saling berkaitan dan bertujuan untuk membantu
mahasiswa mengembangkan kemampuannya dalam proses penyelesaian studinya.
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan
langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi
penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain
penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung
berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan. Penemuan ilmu pengetahuan
selalu dimulai dengan observasi dan kembali kepada observasi untuk membuktikan
kebenaran ilmu pengetahuan tersebut. Tujuan dari dilakukannya observasi adalah
untuk memperoleh berbagai data konkret secara langsung di lapangan atau tempat
penelitian.
Guru Sekolah Dasar harus melaksanakan beberapa layanan bimbingan
konseling tersebut agar setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat
diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak menggangu jalannya proses
pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat mencapai prestasi belajar secara
optimal tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang cukup
berarti.
Setelah dilakukan observasi, mahasiswa tahu bagaimana Bimbingan Konseling yang
diterapkan di sekolah dasar. Dan bagaimana cara guru menerapkan Bimbingan
Konseling dan cara guru menanggapi tentang Bimbingan Konseling. Selain itu,
mahasiswa jaga dapat berinteraksi langsung dengan siswa di sekolah dasar.
B.
Tujuan Observasi
Berdasarkan latar belakang diatas, maka Tujuan penyusunan observasi
ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui bagaimana diterapkan bimbingan dan konseling di
sekolah dasar.
2.
Untuk mengetahui bagaimana pandangan kepala sekolah dan guru dengan
adanya bimbingan dan konseling.
3.
Bertambahnya wawasan bagi mahasiswa dalam berinteraksi di sekolah
dasar.
C.
Waktu Kegiatan Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan pada hari Jum’at, 13 Januari 2017
jam 09.00 s/d Selesai dimulai dengan mewawancarai kepala sekolah dan Wali kelas tentang Implementasi
Bimbingan dan Konseling di MI Alkhoiriyyah II Karangpawitan Garut.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hasil Wawancara Implementasi Bimbingan Konseling Dengan Kepala
Sekolah
Pada
hari Jum’at, 13 Januari 2017 jam 09.00 WIB mewawancarai Kepala MI Alkhoiriyyah II Karangpawitan. Dan kami
mengajukan beberapa pertanyaan yang mengenai bimbingan konseling di MI
Alkhoiriyyah II Karangpawitan, hasil wawwancara yang kami lakukan tersebut sebagai berikut.
Di MI Alkhoiriyyah II Karangpawitan
tidak ada guru bimbingan khusus, semuanya diserahkan kepada wali kelasnya
masing-masing untuk menangani masalah-masalah yang muncul dalam pembelajaran.
Jika ada siswa yang bermasalah dengan sikapnya, maka wali kelas akan memanggil
orang tuanya untuk membicarakan tentang anaknya tersebut dan diminta untuk
membimbing dan menasehatinya saat dirumah agar kelakuan siswa tersebut tidak
terulang lagi. Jika ada siswa yang intelegensinya rendah, disini guru langsung
membimbingnya dengan cara mengulang-ulang pembelajaran dan jika seterusnya
siswa tersebut tidak bisa juga, maka guru tersebut langsung melanjutkan
pembelajarannya. Alasan guru harus mengambil tindakan tersebut, supaya
siswa-siswa yang lain tidak akan ketinggalan pembelajaran.
Guru
melihat pemahaman siswanya terhadap materi yang telah diajarakan, melalui tes
berupa soal. Jika dari hasil tes tidak memuaskan, maka guru akan membuat
remedial. Setelah itu jika masih ada anak yang masih belum paham juga dengan
materi yang diajarkan, maka disini guru akan mengundang orang tua siswa
tersebut kesekolah untuk membicarakan tentang anaknya yang mempunyai kendala
dalam pembelajaran. Disini guru meminta orang tuanya untuk lebih memperhatikan
kegiatan belajar anaknya saat dirumah.
Kepala
sekolah mengatakan “upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas sekolahnya
adalah dengan cara mengembangkan bakat-bakat yang ada pada siswanya misalnya
dalam kegiatan Ekstrakurikuler. Dalam kegiatan ini kepala sekolah meminta
kepada setiap guru wali kelas untuk memilih siswa yang berbakat dalam kegiatan
tesebut. Dengan begitu siswa-siswa yang ada disekolah MI Alkhoiriyyah II
Karangpawitan dapat mengembangkan bakat dan prestasinya dalam bidangnya
masing-masing”.
Perkembangan
belajar siswa di MI Alkhoiriyyah II Karangpawitan lebih meningkat pada tahun
ini dibandingkan dengan tahun kemarin. Dan selama ini kepala sekolah belum
pernah mengirimkan guru-guru dari sekolah tersebut untuk mengikuti seminar atau
pelatihan tentang bimbingan konseling, alasanya karena selama ini memang belum
pernah ada undangan untuk mengikuti seminar atau pelatihan tersebut. Hubungan
sekolah dengan komite sekolah selama ini sangalah baik-baik saja, jika ada
pertukaran pendapat guru-guru, maka kepala sekolah yang akan membuat
perundingan.
B.
Hasil Wawancara Implementasi Bimbingan Konseling Dengan Guru Kelas
Pada hari yang sama yaitu Jum’at, 13 Januari 2017 jam 10.00 WIB mewawancarai
salah satu guru wali kelas IV MI Alkhoiriyyah II Karangpawitan. Dan kamipun
mengajukan beberapa pertanyaan yang mengenai bimbingan konseling di MI
Alkhoiriyyah II Karangpawitan, hasil pertanyaan tersebut adalah sebagai
berikut.
Menurut
pendapat dari ibu Yusna tentang bimbingan konseling di MI Alkhoiriyyah II
Karangpawitan yaitu, disekolah tersebut tidak ada bimbingan khusus konseling,
tetapi apabila ada siswa yang bermasalah langsung ditangani oleh wali kelas
masing-masing. Jika ada siswa yang masalahnya sudah melewati batas, maka wali
kelas akan memanggil orang tua/wali murid. Jika ada siswa yang berbakat didalam
kelas, guru wali kelas akan memilihnya untuk memberikan bimbingan khusus dalam
mengembangkan bakatnya masing-masing.
Jika
ada siswa yang bermasalah, tindakan saya (Yusna) terhadap mereka adalah
memberikan bimbingan serta menanyakan tentang masalah yang mereka lakukan. Jika
seandainya masalah yang dilakukan siswa tersebut sudah cukup berat, maka
saya akan memanggil wali murid untuk
menanyakan permasalahan yang dilakukan siswa. Bila wali dari siswa tidak menanggapi
dengan serius permasalah yang dilakukan siswa tersebut (saat dipanggil tidak
datang), maka saya akan mengambil tindakan kepada siswa untuk tidak memberi
izin masuk sekolah sebelum orang tuanya menjumpai saya.
Disekolah
ini tidak ada kelompok untuk bimbingan konseling, karena kami tidak pernah ada
undangan untuk pelatihan atau seminar bimbingan konseling. Jadi, kami di MI
Alkhoiriyyah II Karangpawitan ini jika ada siswa yang bermasalah kami sebagai
wali kelas langsung menanggapi dan menyelesaikan masalah yang ada pada siswa
tersebut didalam kelas.
Masalah yang timbul dalam proses
belajar mengajar sangat banyak, salah satunya adalah kurang memahami pelajaran
yang kami berikan. Dan apabila saya memberikan PR sering saya dapatkan ada
beberapa siswa yang tidak mengerjakannya.
Usaha
saya dalam mengatasi masalah siswa dalam belajar adalah pertama saya mengajak
mereka untuk mendengarkan nasehat saya terlebih dahulu, kemudian membuat mereka
senang belajar dengan saya. Saat dalam pembelajaran saya sering mengguankan
metode-metode yang dikemukakan oleh para ahli seperti metode inkuiri yaitu siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari masalah yang saya
berikan. Dan saya membuat pembelajaran menjadi menyenangkan,disitu mereka
belajar sambil bermain seperti yang dikemukakan oleh Dienes. ”jika
menanyakan tentang kepentingan siswa yang bermasalah dengan siswa yang
berprestasi. Menurut saya , saya perlu mementingkan kedua-duanya, karena disini
saya tidak hanya berperan sebagai pendidik saja tetapi saya juga berperan sebagai
fasilitator”.
Sejauh
ini selama saya menjadi guru, hubungan saya dengan wali murid baik-baik saja.
Karena wali murid sering juga mengontrol bagaimana keadaan anaknya disekolah.
C.
Temuan Kasus Di Sekolah
Dari kasus yang mahasiswa temukan di MI Alkhoiriyyah II
Karangpawitan adalah dimana sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah
unggulan, dengan begitu mahasiswa tidak banyak menemukan siswa-siswa yang
bermasalah dalam belajar dan sikapnya. Hanya beberapa siswa saja pada saat kami
sedang observasi yang terlihat bermasalah, salah satunya adalah salah
dalam menanggapi pembelajaran. Siswa yang salah menanggapi pembelajaran ini
mempunyai keberaniaan walaupun kenyataannya dia tidak paham tentang
pembelajaran tersebut.
Sesudah
kami melihat perilaku yang dilakukan siswa tersebut, kami langsung melakukan
pendekatan dengan siswa tersebut saat jam istirahat. Saat mahasiswa berbicara
dengan siswa, tidak ada keganjalan yang terlihat, siswa menjawab semua
pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa semua yang dia tahu. Namanya anak-anak
pasti ada saat ditanya dia tidak begitu serius dalam menjawab, dia lebih banyak
menjawab dengan cara bercanda dari pada saat serius.
Disinalah
mahasiswa dapat menanggapi faktor yang ada pada anak yang bermasalah dalam
sikapnya, seperti faktor insternal (dalam diri) dan exsternal (diluar diri).
Faktor insternal mungkin siswa lebih dimanjakan saat berada dirumah, sehingga
ia tidak takut dengan kesalahan yang diperbuatnya. Faktor external yang terjadi
pada anak yang bermasalah akan sikapnya adalah saat ia beradaptasi dalam
lingkungannya, baik itu dirumah maupun disekolah.
faktor
yang mempengaruhi kesulitan belajar pada siswa yang bersangkutan adalah faktor
pola asuh keluarga yang salah dan tidak adanya bimbingan atau pengarahan di rumah.
Bimbingan yang telah diberikan guru belum membuahkan hasil. Karena anak masih
sulit untuk belajar dengan tekun di rumah. Sebaik apapun usaha yang dilakukan
oleh guru, namun yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu bimbingan adalah
anak itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Secara umum kegiatan observasi yang dilakukan oleh mahasiswa
disekolah merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat, karena kita bisa
memperoleh data informasi yang akurat langsung dari objek sasaran.
Setiap individu mempunyai keunikan masing-masing, mempunyai
kemampuan dan karakteristiknya masing-masing. Mulai dari yang cepat memahami
pelajaran, hingga yang lamban. Mulai dari siswa yang berprestasi, hingga anak
yang sarat akan masalah.
Kesulitan belajar adalah keragaman kelompok yang mengalami gangguan
yang diwujudkan dalam kesulitan-kesulitan yang signifikan yang dapat
menimbulkan gangguan proses belajar
Dari kasus yang penulis temukan di lapangan, faktor yang
mempengaruhi kesulitan siswa yang bersangkutan adalah faktor pola asuh keluarga
yang salah dan tidak adanya bimbingan atau pengarahan di rumah. Bimbingan yang
telah diberikan guru belum membuahkan hasil. Karena anak masih sulit untuk
belajar dengan tekun di rumah. Sebaik apapun usaha yang dilakukan oleh guru,
namun yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu bimbingan adalah anak itu
sendiri.
B.
Saran
Kegiatan observasi di kelas merupakan suatu kegiatan yang sangat
bermanfaat, untuk itu di sarankan pada calon guru seperti kita dapat mengetahui
bagaimana seorang guru mengajar suatu pembelajaran. Kemudian kita sebagai
seorang calon guru tentunya dapat memilih mana yang baik dan tidak baik untuk
diajarkan kepada murid kita ketika sudah mengajar kelak.
BAB IV
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A.
Dokumentasi (Surat)
Surat Keterangan Observasi dari MI
Alkhoiriyyah II Karangpawitan Garut
B.
Lampiran Instrumen Pertanyaan
Pertanyaan-pertanyaan
yang akan diajukan kepada Kepala Sekolah dan Guru kelas dalam observasi bimbingan dan konseling disekolah dasar.
·
Pertanyaan Untuk Kepala Sekolah
1.
Apakah selama ini ada program khusus terhadap bimbingan dan
konseling disekolah?
2.
Apakah dalam menerapkan bimbingan konseling, diperlukan guru yang
berperan khusus?
3.
Apakah ada guru khusus yang membidangi Bimbingan dan Konseling?
4.
Apakah upaya bapak / ibu untuk meningkatkan kualitas sekolah ini
agar sekolah lebih berkembang?
5.
Bagaimana perkembangan belajar siswa pada tahun ini dibandingkan
dengan tahun lalu?
6.
Prestasi apa saja yang pernah diraih siswa disekolah ini?
7.
Apakah bapak / ibu pernah mengirimkan guru untuk mengikuti seminar
atau pelatihan tentang Bimbingan Konseking?
8.
Bagaimana hubungan sekolah dengan komite sekolah?
·
Pertanyaan Untuk Guru Wali Kelas
1.
Bagaimana pendapat bapak/ibu pahami tentang Bimbingan dan Konseling
di sekolah ini?
2.
Bagaimana cara bapak/ibu mengembangkan bakat dan potensi anak?
3.
Bagaimana cara bapak/ibu dalam mengatasi siswa yang bermasalah?
4.
Apakah bapak/ibu menerapkan bimbingan dalam bentuk individu /
kelompok?
5.
Apa saja masalah siswa dalam proses belajarnya?
6.
Bagaimana usaha guru dalam mengatasi masalah belajar siswa?
7.
Apakah sebagai seorang wali kelas anda lebih mengutamakan bimbingan
anda kepada anak-anak yang bermasalah saja atau kepada semua siswa anda?
8.
Bagaimana hubungan anda sebagai guru dengan wali murid dalam prose
pendidikan?
DAFTAR PUSTAKA
Arintoko. 2011.
wawancara konseling disekolah,Yogyakarta, Penerbit ANDI Yogyakarta.
McLeod, Jhon.
2008. Pengantar Konseling. Jakarta: Kencana.
Dr.Achmad
Juntika Nurihsan, M.Pd. 2006. Bimbingan Dan Konseling. Bandung. PT Refika Aditama.
Catatan Hasil observasi BK di MI Alkhoiriyyah II Karangpawitan pada
Tanggal 13 Januari 2017.
No comments:
Post a Comment