Mencari Mean
Kelompok, Mean Mata Pelajaran, Standar Dedikasi Dan Penetapan Ranking Siswa
Dikelas
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran PAI
Dosen : Drs. Raito, M. Ag
Disusun oleh :
Ayub
Zakaria
Ismi
Sucia Syarah
Muhammad
Ridwan
Noviyanti
Rizki
Nurul Huda Khoiriyyah
|
14210028
14210046
14210054
14210061
14210027
|
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AL-MUSADDADIYAH
GARUT
2017
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini.
Shalawat
serta salam, semoga senantiasa tercurahkan kepada Baginda Rasulullah Saw.,
kepada keluarganya, para sahabatnya, para tabi’in-tabi’in, kepada para alim
ulama hingga sampai kepada kita sebagai pengikut ajaran agamanya. Amiin.
Kami menyadari makalah ini sangat sederhana, sudah tentu
dalam penulisan dan penyusunan baik sistematika maupun bahasa yang digunakan
masih banyak kesalahan dan kekurangannya, sehingga saran dan kritik membangun
sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
|
|
DAFTAR ISI
|
|
|
|||
|
Halaman
|
||||||
KATA PENGANTAR
|
i
|
||||||
DAFTAR ISI
|
ii
|
||||||
BAB I
|
PENDAHULUAN
|
1
|
|||||
|
A
|
Latar Belakang
|
1
|
||||
|
B
|
Rumusan Masalah
|
1
|
||||
|
C
|
Tujuan Penulisan
|
1
|
||||
|
E
|
Metode Penulisan
|
2
|
||||
BAB II
|
PEMBAHASAN
|
3
|
|||||
|
A
|
Penetapan Ranking Siswa di Kelas
|
3
|
||||
|
B
|
Prosedur penentuan dan penyusunan ranking peserta
didik
|
3
|
||||
|
C
|
Cara menentukan kedudukan siswa dalam kelompok
|
3
|
||||
|
D
|
Cara-cara menentukan kedudukan atau Ranking siswa
|
4
|
||||
|
E
|
Standar Deviasi
|
9
|
||||
BAB III
|
PENUTUP
|
18
|
|||||
|
A.
|
Kesimpulan
|
18
|
||||
|
B.
|
Saran
|
18
|
||||
|
|
DAFTAR PUSTAKA
|
|
||||
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dalam pelajaran evaluasi pembelajaran itu mencakup salah satu
tentang kedudukan siswa dalam kelompok.Maksud kedudukan siswa dalam kelompok
adalah letak seseorang siswa di dalam urutan tingkatan. Dalam istilah yang
umum, disebut ranking, untuk dapat di ketahui ranking dari siswa-siswa di suatu
kelas maka harus di adakan pengurutan nilai siswa-siswa tersebut dari yang
paling atas sampai ke nilai yang paling bawah. Dengan mengurutkan nilai-nilai
maka dengan mudah dapat ditentukan nomor yang menunjukkan siswa dalam
tingkatannya.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas maka penulis merumuskan masalah di atas sebagai
berikut :
1.
Bagaimana cara mencari mean mata
pelajaran?
2.
Bagaimana cara mencari mean
kelompok?
3.
Bagaimana cara menentukan kedudukan
siswa dalam kelompok?
4.
Apa yang dimaksud dengan Standar
dedikasi?
5.
Bagaimana cara menetapkan rangking
siswa di kelas?
C.
TUJUAN PENULISAN
Penulisan
makalah ini bertujuan sebagai berikut :
1.
untuk mengetahui cara mencari mean
mata pelajaran
2.
untuk mengetahui cara mencari mean
kelompok
3.
untuk mengetahui cara menentukan
kedudukan siswa dalam kelompok
4.
untuk mengetahui maksud dengan
Standar dedikasi
5.
untuk mengetahui cara menetapkan
rangking siswa di kelas
D.
METODE PENULISAN
Metode yang digunakan untuk pembuatan makalah ini adalah metode
literatur yaitu suatu penulisan yang mengambil sumber-sumbernya dari buku –
buku yang ada hubungannya dengan permasalahan pada makalah yang tim penyusun
buat.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Penetapan Ranking Siswa Di
Kelas
Ranking adalah bentuk laporan dan tanggung jawab staf pengajar
seperti guru, dosen dan sebagainya kepada atasanya, orang tua atau wali peserta
didik, maupun kepada para peserta didik mengenai dimana letak urutan kedudukan
seorang peserta didik jika di bandingkan dengan peserta didik lainnya dan
ditengah-tengah kelompok dimana peserta didik itu berada (Sudijono, 2009: 441).
Setelah disampaikannya informasi tersebut kepada pihak-pihak
terkait, maka para peserta didik akan mengetahui termasuk golongan apa posisi
mereka. Apakah termasuk dalam posisi pintar, sedang atau agak bodoh.Jadi mereka
dapat mengetahui standing position
masing-masing peserta didik dan perkembanganya dari waktu ke waktu.
B. Prosedur penentuan dan penyusunan ranking
peserta didik
1. Prosedur penentuan dan penyusunan
ranking peserta didik dalam kelas Merata – ratakan hasil rata-rata test
formative dan summative, sebelumnya dibulatkan dulu kedalam angka 1-10 agar
mempermudah menghitung. (Purwanto, 2010:116)
2. Mengurutkan nilai-nilai yang
telah di capai oleh peserta didik, mulai dari nilai yang paling tinggi sampai
dengan nilai yang paling rendah. Dengan cara ini, maka akan diketahui urutan
dari masing-masing peserta didik.
C. Cara menentukan kedudukan siswa
dalam kelompok
- Pengertian
Yang dimaksud dengan siswa dalam kelompok adalah letak seseorang
siswa di dalam urutan tingkat.Dalam istilah yang umum, disebut rangking.Untuk
dapat diketahui rangking dari siswa-siswa di suatu kelas maka harus diadakan
pengurutan nilai-nilai siswa tersebut dari yang paling atas sampai ke nilai
yang paling bawah.Dengan mengurutkan nilai-nilai maka dengan mudah dapat
ditentukan nomor yang menunjukkan kedudukan siswa dalam tingkatannya.
D.
Cara-cara Menentukan Kedudukan Siswa.
Ada 4 macam cara untuk menentukan ranking atau kedudukan siswa
dalam
kelompoknya :
1.
Dengan ranking sederhana (Simple rank)
2.
Dengan ranking persentase (percentile rank)
3.
Dengan standar deviasi
4.
Dengan menggunakan Z-Score
- Simple Rank (SR)
Adalah
urutan yang menunjukkan letak/kedudukan seseorang dalam kelompoknya dan
dinyatakan dengan nomor atau angka biasa.
Contoh
:
Skor
dari ulangan bahasa Indonesia bagi 20 orang siswa adalah sebagai berikut :
A =
45 F = 70
K = 74
P = 81
B =
50 G = 78
L = 72
Q = 72
C =
39 H = 75
M = 69
R = 65
D =
61 I =
60 N =
60 S = 49
E =
63 J = 73
O = 71
T = 55
Hanya dengan melihat deretan skor yang masih berserakan ini, kita
belum dapat menentukan ranking atau kedudukan seseorang dalam kelompoknya, maka
untuk skor-skor tersebut terlebih dahulu harus kita susun, urut dari skor yang
paling tinggi sampai ke skor yang paling rendah, dengan urutan ke bawah.
Setelah itu kita tentukan urutan nomor dari atas, yaitu 1, 2, 3, 4, 5 dan
seterusnya sampai seluruh siswa memperoleh nomor. Yang perlu diingat disini
bahwa apa bila ada dua atau tiga orang yang kebetulan memiliki skor yang sama,
harus diberi nomor urut atau ranking yang sama pula, yaitu rata-rata dari
urutan orang-orang yang memiliki skor sama tersebut. Untuk memahami bagaimana
menentukan simple rank atau ranking sederhana marilah kita urutkan skor-skor A
sampai dengan T, dan terdapatlah seperti berikut ini :
Table
Simple Rank Dari 20 Orang Siswa
No
|
Nama
siswa
|
Skor
|
Ranking
|
1
|
P
|
81
|
1
|
2
|
G
|
78
|
2
|
3
|
H
|
75
|
3
|
4
|
K
|
74
|
4
|
5
|
L
|
72
|
5
(5,5) dari (5+6)
|
6
|
Q
|
72
|
6 (5,5)
|
7
|
O
|
71
|
7
|
8
|
F
|
70
|
8
|
9
|
M
|
69
|
9
|
10
|
I
|
60
|
10
|
11
|
R
|
65
|
11
|
12
|
E
|
63
|
12
|
13
|
D
|
61
|
13
|
14
|
N
|
60
|
14
|
15
|
T
|
55
|
15
|
16
|
B
|
50
|
16
|
17
|
S
|
49
|
17
|
18
|
J
|
73
|
18
|
19
|
A
|
45
|
19
|
20
|
C
|
39
|
20
|
- Siswa yang mempunyai skor sama, juga
mempunyai ranking sama. Sehingga ada nomor-nomor yang tidak digunakan
sebagai nomor urut.
- Rank terakhir selalu sama dengan nomor
urut siswa atau banyaknya siswa dapat di kelompok, kecuali ada beberapa
siswa yang mempunyai persamaan skor.
- Percentile Rank
Percentile Rank atau ranking persentase : Adalah kedudukan
seseorang dalam kelompok, yang menunjukkan banyaknya persentase yang berada di
bawahnya. Jadi, dalam hal ini siswa dibandingkan dengan siswa lain yang
mempunyai skor sama atau lebih kecil dari padanya.
Contoh
:
Jika seorang siswa memiliki PR ( percentile rank) 85 ini menunjukkan
bahwa kecakapan siswa tersebut sama atau melebihi 85 % dari seluruh kelompok.
Dengan ranking persentase atau percentile rank, lebih dapat diketahui gambaran
kecakapan siswa, karena angka ranking menunjukkan besarnya persentase siswa
dalam kelompok yang berhasil dilampaui.Apabila hanya dengan simple rank hanya
diketahui nomor, tanpa menunjukkan banyaknya individu yang masuk dalam
kelompok.Mungkin A mempunyai ranking 15. Tampaknya nomor kecil, tetapi siapa
tahu bahwa seluruh kelompok memang hanya terdiri dari 15 orang, hingga A
termasuk juru kunci.
Cara
menentukan PR adalah demikian :
1)
Menentukan dahulu SR (Simple Rank)-nya.
2)
Mencari dengan 100, setelah dibagi dengan kelompok itu, yang ada di bawahnya.
3)
Mengalikan dengan 100, setelah dibagi dengan kelompok.
Contoh
:
Dengan kelompok yang terdapat pada "Tabel Simple Rank untuk
20 orang".
Dengan demikian kita akan mencari PR nya;
No
|
Nama
siswa
|
Simple
Rank (SR)
|
N-SRx100
N Rank
|
Percentile
|
1
|
P
|
1
|
201 x100
20
|
95
|
2
|
G
|
2
|
20-2 x 100
20
|
90
|
3
|
H
|
3
|
20-3 x 100
20
|
85
|
4
|
K
|
4
|
20-4 x 100
20
|
80
|
5
|
L
|
5
(5,5) dari (5+6)
|
20-5,5 x 100
20
|
72.5
|
6
|
Q
|
6 (5,5)
|
20-5,5 x 100
20
|
72.5
|
7
|
O
|
7
|
20-7 x 100
20
|
65
|
8
|
F
|
8
|
20-8 x 100
20
|
60
|
9
|
M
|
9
|
20-9 x 100
20
|
55
|
10
|
I
|
10
|
20-10 x 100
20
|
50
|
11
|
R
|
11
|
20-11 x 100
20
|
45
|
12
|
E
|
12
|
20-12 x 100
20
|
40
|
13
|
D
|
13
|
20-13 x 100
20
|
35
|
14
|
N
|
14
|
20-14 x 100
20
|
30
|
15
|
T
|
15
|
20-15 x 100
20
|
25
|
16
|
B
|
16
|
20-16 x 100
20
|
20
|
17
|
S
|
17
|
20-17 x 100
20
|
15
|
18
|
J
|
18
|
20-18 x 100
20
|
10
|
19
|
A
|
19
|
20-19 x 100
20
|
5
|
20
|
C
|
20
|
20-20 x 100
20
|
0
|
E.
Standar
Deviasi
Yang
dimaksud dengan penentuan siswa dengan standar deviasi adalah penentuan
kedudukan dengan membagi kelas atas kelompokkelompok.Tiap kelompok dibatasi
oleh suatu standar deviasi tertentu. Penentuan kedudukan dengan standar deviasi
dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
a.
Pengelompokan atas 3 ranking
Prestasi siswa dalam satu kelas dapat tergambar sebagai sebuah
karya normal. Sebagian besar dari siswa-siswa ini terletak di tengah-tengah
kurva sebagai kelompok "sedang" (68,27%) sebagian kecil terletak di
daerah "atas" dan sebagian lain lagi akan terletak di daerah "
bawah" (masing-masing 15,86 %). Dengan demikian maka dalam menentukan
seseorang siswa, terlebih dahulu kelas dibagi menjadi 3 kelompok kemudian dari
pengelompokan itu dapat diketahui dia termasuk kelompok mana. Langkah-langkah
menentukan kedudukan siswa dalam 3 ranking
1)
Menjumlah skor semua siswa.
2)
Mencari nilai rata-rata (Mean) dan simpangan baku (Deviasi standar atau standar
deviasi).
3)
Menentukan batas-batas kelompok.
- Kelompok atas
Semua
siswa yang mempunyai skor sebanyak skor rata-rata plus satu standar deviasi ke
atas.
- Kelompok sedang
Semua
siswa yang mempunyai skor antara -1 SD & 1 SD.
- Kelompok kurang
Semua
siswa yang mempunyai skor -1 SD dan yang kurang dari itu.
Contoh
: Skor 30 orang siswa adalah :
8 6
6 7 6 8 7 5 6 7
4 7
8 6 7 5 4 7 6 6
8 6
6 7 5 4 7 7 6 6
Untuk menghitung Mean dan Standar Deviasi (SD) dapat digunakan
rumus-rumus dan dapat dihitung melalui tabel berikut :
Skor
|
F
|
fx
|
Fx2
|
8
7
6
5
4
|
4
9
11
3
3
|
32
63
66
15
12
|
256
441
396
75
48
|
N
= 30
|
188
( S fx )
|
1,216
( S fx2 )
|
=39,271
=40,533
Apabila
dilalui tabel ini, maka digunakan rumus-rumus yang lain :
Mean =
∑xi
N
Sedangkan
rumus Standar Deviasi adalah :
SD / σ = √Σ(X - µ)2
Dari
data yang ada maka Mean = = 6,27
-
Batas kelompok bawah sedang adalah :
6,
27 - 1,12 = 5,15
-
Batas kelompok sedang atas adalah :
6,27
+ 1,12 = 7,39
Jadi
:
-
Kelompok atas
Semua
siswa yang mempunyai skor 7,39 ke atas yaitu skor 8 ada 4 orang.
-
Kelompok sedang
Semua
siswa yang mempunyai skor antara 5.15 dan 7,39 ada 20 orang.
-
Kelompok bawah
Semua
siswa yang mempunyai skor 5.15 ke bawah ada 6 orang.
b.
Pengelompokan atas 11 ranking
Sebenarnya pengelompokan berdasarkan Standar Deviasi (SD) dapat
dilakukan dengan mengambil 3 ranking dan 11 ranking saja. Mean dan Standar
Deviasi yaitu menghitung ke skala 1 - 10. selanjutnya akan terdapat 11 rank
(tingkat) yaitu :
Rangking
1 : kelompok siswa dengan nilai 10
Rangking
2 : kelompok siswa dengan nilai 9
Rangking
3 : kelompok siswa dengan nilai 8
Rangking
4 : kelompok siswa dengan nilai 7
Untuk standar mengingatkan kembali batas-batas setiap ranking.Di
bawah ini dideretkan lagi Standar Deviasi untuk tiap skala.
Skala
nilai 10 : Mean + (2,25) SD
Skala
nilai 9 : Mean + (1,75) SD
Skala
nilai 8 : Mean + (1,25) SD
Skala
nilai 7 : Mean + (0,75) SD
Skala
nilai 6 : Mean + (0,25) SD
Skala
nilai 5 : Mean + (0,25) SD
Skala
nilai 4 : Mean - (0,75) SD
Skala
nilai 3 : Mean - (1,25) SD
Skala
nilai 2 : Mean - (1,75) SD
Skala
nilai 1 : Mean - (2,25) SD
Untuk
ranking ke-11, dengan skala angka 0, dalam siswa yang memiliki skor lebih kecil
dari -2,25 SD.
Standar
Score atau Z-Score
Adalah angka yang menunjukkan perbandingan perbedaan score
seseorang dari mean dengan standar deviasi. Standar score ini lebih mempunyai
arti dibandingkan dengan score itu sendiri karena telah dibandingkan dengan
suatu standar yang sama. Untuk menentukan Z-Score, harus diketahui :
-
Rata-rata skor dari kelompok.
-
Standar Deviasi dari skor-skor tersebut
Rumus
: Z = nilai baku
Contoh
:
Dari
10 orang siswa tercatat skornya sebagai berikut :
Z =
50
55 63 60 37
45
70 30 40 50
Rata-rata
skor = 50
Dengan
rumus :
SD
= - ( )
Maka
SD = = = 11,75
-
Siswa ke dua yakni Tini mempunyai skor 55
Z-Score
untuk Tini = = + 0,42
-
Siswa ke tiga, yakni Suryo mempunyai skor 63
Z-Score
untuk Suryo = = + 1,11
-
Siswa ke lima, yakni Mita mempunyai skor 37
Z-Score
untuk Mita = = - 1,11
Pengetrapan dari Z-Score ini banyak digunakan di dalam menentukan
kejuaraan seseorang apa bila kebetulan jumlah nilainya sama. Untuk ini dapat
dibantu dengan menghitung Z-Score terlebih dahulu. Dibawah ini terdapat 5 siswa
yang mempunyai variasi nilai yang unik tapi jumlahnya sama. Hanya dengan
melihat jumlah nilai saja dapatkah ditentukan siapa yang menduduki tempat
tertinggi ?
Nilai
untuk Bidang Studi dari 5 Orang Siswa
Bidang
Studi
Nama
|
Matematika
|
Ipa
|
Ips
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa inggris
|
Jumlah
|
Nomor
|
Tini
|
90
|
30
|
40
|
45
|
48
|
253
|
I
|
Tuti
|
70
|
40
|
45
|
47
|
49
|
251
|
II
|
Tino
|
50
|
50
|
50
|
50
|
50
|
250
|
III
|
Rita
|
30
|
60
|
55
|
53
|
51
|
249
|
IV
|
Ani
|
10
|
70
|
60
|
55
|
52
|
247
|
V
|
Standar
Deviasi
|
31,48
|
14,4
|
7,07
|
3,69
|
1,41
|
Melihat keadaan lima nilai siswa tersebut, Tampaknya Tini adalah
yang menduduki tempat teratas karena memiliki nilai jumlah paling banyak.
Sebaliknya ani memiliki nilai paling sedikit sehingga diperkirakan menduduki
tempat paling bawah.
Z = + 1,26
Tabel Z-score untuk bidang study dari 5 orang siswa
Bidang
Studi
Nama
|
Matematika
|
Ipa
|
Ips
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa inggris
|
Jumlah
|
Nomor
|
Tini
|
1,26
|
-1,41
|
-1,41
|
-1,36
|
-1,41
|
-4,34
|
V
|
Tuti
|
0,63
|
-0,71
|
-0,71
|
-0,81
|
-0,71
|
-2,31
|
IV
|
Tino
|
0,00
|
-0,00
|
-0,00
|
-0,00
|
-0,00
|
-0,00
|
III
|
Rita
|
0,63
|
-0,71
|
-0,71
|
-0,81
|
0,71
|
2,31
|
II
|
Ani
|
1,26
|
1,41
|
1,41
|
1,36
|
1,42
|
4,34
|
I
|
Jumlah
|
0,00
|
0,00
|
0,00
|
0,00
|
0,00
|
Catatan:
Tanda Plus berada diatas Mean dan tanda minus berarti dibawah Mean. Terbuktilah
disini bahwa Tini yang semula kita perkirakan menduduki tempat paling
atas dan ani tempat paling bawah, setelah dihitung dengan Z-Score kedudukannya
menjadi terbalaik. Ternyata Ani yang menduduki tempat yang paling atas.
Dengan menggunakan Z-Score ini tidak akan dipengaruhi oleh jumlah nilai. Untuk
menentukan kedudukan siswa-siswa yang memiliki jumlah nilai yang sama, caranya
juga seperti yang telah dicontohkan.
Dengan angka-angka Z-Score yang diperoleh, maka kita bekerja dengan angka-angka
tidak bulat dan tanda- tanda Plus-Minus, maka untuk mempermudahnya kita
menggunakan T-Score.
T = 50 +
T-Score
adalah angka skala yang menggunakan Mean = 50 dan SD = 10. Skala T- Score dapat
dicari dengan cara mengalikan Z-Score dengan 10, kemudian ditambah 50. Atau
Contoh :
T = 10 Z +
50 atau
Contoh:
Z -
Score + 1,20 = T-Score 62
Z -
Score - 0,80 = T-Score 42
Dengan
demikian tabel Z-score untuk 5 bidang studi 5 orang siswa di atas dapat diganti
menjadi tabel T-Score sebagai berikut :
Tabel T-Score untuk Studi dari 5 Orang Siswa
Bidang
Studi
Nama
|
Matematika
|
Ipa
|
Ips
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa inggris
|
Jumlah
|
Nomor
|
Tini
|
63
|
36
|
36
|
36
|
36
|
207
|
V
|
Tuti
|
56
|
43
|
43
|
24
|
43
|
237
|
IV
|
Tino
|
50
|
50
|
50
|
50
|
50
|
250
|
III
|
Rita
|
44
|
57
|
57
|
58
|
57
|
273
|
II
|
Ani
|
37
|
64
|
64
|
64
|
64
|
289
|
I
|
Jumlah
|
250
|
250
|
250
|
250
|
250
|
Urutan
nomornya tetap seperti jika menggunakan Z-Scor
BAB
III
P E
N U T U P
A.
Kesimpulan
Kedudukan siswa dalam kelompok adalah letak seseorang siswa di
dalam urutan tingkatan. Dalam istilah yang umum, disebut ranking, untuk dapat
di ketahui ranking dari siswa-siswa di suatu kelas maka harus di adakan
pengurutan nilai siswa-siswa tersebut dari yang paling atas sampai ke nilai
yang paling bawah. Cara menentukan kedudukan siswa / ranking mempunyai beberapa
macam yaitu :
-
Simple Rank (SR)
-
Percentile Rank
-
Standar Deviasi
-
Standar Score/Z-Score
B.
Saran-saran
Dalam
menentukan kedudukan siswa dalam kelompok atau ranking memerlukan ketelitian
dan kecermatan, itu yang diutamakan agar seorang guru tidak salah mengambil
keputusan dalam suatu penilaian, maksud ketelitian dan kecermatan disini bukan
hanya tentang penilaian dalam kegiatan pembelajaran tetapi juga perlu
memperhatikan dari segi bagaimana siswasiswa itu berpakaian, keterampilannya
serta ekstrakurikulernya karena itu sangat mempengaruhi.
DAFTAR PUSTAKA
- Amir Daicu Indrakusuma. Evaluasi
Pendidikan, terbitan 1975.
- Benjamin S.Bloon J. Thoma Hastings, George
F. Madaus : Hand Book on
Formative
and Summative Evaluation of Student Learning.Mc. Graw Hill
Book
Company 1971.
Departemen
P dan K :Pedoman Penelitian Buku Pedoman Khusus Seri
Kurikulum
1975, Jakarta 1976.
Gronlund,
Norman E :Impriving Marketing and Reporting In Class-room
Instruction,
Mc
Millan Publishing Co, Inc New York 1974.
Lazear,
David, 1991, Seven Ways
ofTeaching,
The Artistry of Teaching With Multiple Intelegences.
Australia
: Hawker Brownlow Education.
Marsandi,
Suharsini Arikunto. Suroso R.F salinger :Dasar-dasar Ruang Lingkup
dan
Strategi penilaian di Sekolah, BP3K, Dep, P dan K. Jakarta 1970.
Remmers
H.H and Gade N.L :A Practical Introduction to Measurement and
Evaluation,
Harper
& Row, New York 1960. Barker Lunn Joan :Concepts of Measturement, BP3K
in Collaboration With The
British
Council and IIEPUNESCO.BP3K Dep. P dan K. Jakarta 1977.