Friday, February 23, 2018

UAS Sejarah Peradaban Islam


 

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AL-MUSADDADIYAH GARUT
Jalan Mayor Syamsu No. 02 Tarogong Kidul Garut

 

Nama  : Abdul Mu’min                                                          Matkul            : SPI
NPM    : 14210004                                                                  Kelas/Smt        : PAI-A/III
 


1.      Sejarah munculnya dinasti Bani Umayyah dimulai pada saat terjadinya perang siffin yang mengakibatkan pertumpahan darah sesama kaum muslimin. Hal ini pada masa kekhalifahan Ali, Ali melihat keadaan demikian sehingga memaksa Ali berdamai dengan kaum yang bersengkongkol menglenser kursi kedudukan Ali dari kekhalifahan. Kaum itu adalah Mu’awiyah, dengan liciknya Mu’awiyah ia membuat perjanjian damai dengan syarat yang merugikan Ali dan termasuk memperpecah belahkan Islam. Setelah terbunuhnya Ali sehingga umat Islam membutuhkan pemimpin tapi kepemimpinan setelah Ali (khulafaur rasyidin) ini cara pemilihannya sudah berbeda dari cara pemilihan keempat khalifah. Pemimpin ini dengan cara di tunjuk dan ini merupakan langkah awal munculnya dinasti Bani Umayyah.
b. Masa keemasan dinasti Bani Umayyah adalah pada masa kepemimpinan kedua dari keturunan Mu’awiyah yakni pemerintahannya Abdul Malik mulai ada kesejahteraan pada masyarakat dan umat. Hingga pada kepemimpinan Walid kemajuan disegala bidang, dan perluasan wilayah yang ini merupakan kejayaan umat Islam dalam menyebarluaskan dakwah Rasul kepada seluruh umat penjuru timur dan barat (Indus dan Andalus)
c. Penyebab runtuhnya dinasti Bani Umayyah adalah kemunduran dinasti Bani Umayyah dimulai dengan gugurnya Umar bin Abdul Aziz, meskipun beliau orang yang taat beragama tetapi banyak fakor yang membuat runtuhnya dinasti Bani Umayyah. Salah satunya kurang ada dukungan dari Rakyat sendiri karena ada yang merasa dipojokkan dan terabaikan. Membuat gejolak kepemerintahan Umar ini dan pertempuran terakhir antara pasukan Abbasyiah yang dipimpin oleh Abu Muslim al-Khurasani dan pasukan Mu’awiyah terjadi di Irak. Tidak lama kemudian Damaskus jatuh ke tangan kekuasaan Bani Abbas
2.      a.Dinasti Aghlabiyah (184-296 H/800-909 M)
Dinasti Idrisiyah merupakan dinasti pertama pada masa pemerintahan Abbasiyah yang terpisah dari dunia Islam. Sebagimana telah dikemukakan bahwa Khalifah Harun Ar-Rasyid merasa terancam dengan hadirnya Dinassti Idrisiyah, kemudian ia mengirimkan Sulaiman bin Jarir untuk menjadi mata-mata dan berpura-pura menentang Daulah Abbasiyah.
Dengan daerah Tunisia dan Aljazair sebagai wilayah kekuasaanya, berdirilah Dinasti Aghlabiyah (800-909 M).[9]
Dinasti aghlabiyah didirikan oleh Ibrahim Ibn Aghlab Ibn Salim, seorang pejabat Khurasan dalam militer abbasiyah. Adanya dinati Aghlabiyah bermula dari penyerahan kekuasaan Khalifah Harun al-Rasyid kepada Ibrahim Ibn Aghlab atas provinsi Ifriqiyyah (Tunisi) dalam rangka  menghadapi dinasti Idrisiyah (berfaham Syi’ah yang memberontak pada Abbasiyah) yang semakin kuat. Ibrahim diberikan otonomi penuh untuk mengatur wilayah tersebut meski harus membayar pajak tahunan ke Baghdad sebesar 40.000 dinar. Ibrahim Ibn aghlab berhasil memadamkan gejolak Kharijiyyah Berber di wilayah mereka.
Secara periodic, dinasti Aghlabiyah ini dipimpin oleh 11 orang amir yaitu: Ibrahim 1 Ibn Aghlab (184-197 H/800-812 M), Abdullah 1 (197-201 H/812-917 M), Ziyadatullah Ibn Ibrahim (201-223 H/817-838 M), Abu Iqbal Ibn Ibrahim (223-226 H/838-841 M), Abu al-Abbas Muhammad (226-242 H/841-856 M), Abu Ibrahim ahmad (242-249 H/856-863 M) Ziyadatullah 11 Ibn Ahmad (249-250 H/863-864 M), Abul Gharaniq Muhammad 11 Ibn Ahmad (250-261 H/864-875 M), Ibrahim 11 Ibn Ahmad (261-289 H/875-902 M), Abu al-Abbas Abdullah 11 (289-290 H/902-903 M), dan Abu Mudhar Ziyadatullaj 111 (290-296 H/903-909 M)
Dinasti Aghlabiyah merupakan tonggak terpenting dalam konflik berkepanjangan antara Asia dan Eropa. Yang dipimpin oleh Ziyadatullah 1 ia mengirim sebuah ekspedisi untuk merebut pulau yang terdekat dari Tunisia yaitu Sicilia dari Byzantium pada tahun 217 H/827 M). ekspedisi itu dipimpin oleh panglima Asad Ibn Furat, dengan menyerahkan panglima laut yang terdiri dari 900 tentara berkuda dan 10.000 orang jalan kaki. Inilah ekspedisi laut terbesar dan juga merupakan peperangan akhir yang dipimpin panglima Asad bin Furad kemudian ia meninggal dalam pertempuran ini. Tujuan dari memperluas wilayah Sicilis yaitu untuk berijtihad melawan orang-orang kafir, sebab penguasa Aghlabiyah pertama harus meredakan oposisi internal di Ifriqiyyah yang dilakukan fuqoha Maliki di Qayrawan. Selain itu, ekspedis yang terpenting adalah menyebarnya peradaban islam hingga Eropa. Aspek yang menarik pada Dinasti Aghlabiyah adalah ekspedisi lautan yang menjelajahi pulau-pulau di laut Tengah dan pantai-pantai Eropa seperti pantai-pantai Italia selatan, Sardinia, Corsica, dan Alp. Malta direbut tahun 255 H/868 M.
Dalam bidang ekonomi mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi didukung oleh stabilitas pemerintahan yang mapan. Hasil-hasil pertanian seperti kurma, gandum, dan zaitun. Sector perindustrian pun telah berkembang seperti industri peralatan  dari besi yang digunakan untuk kapal laut dan senjata, industry kaca, dan industry tenun. Oleh karena itum Qayrawan merupakan pusat perdagangan selain sebagai pusat pemerintahan.
Pada akhir abad ke-9, posisi dinasti Aghlabiyah di Ifriqiyyah menjadi merosot. Factor penyebab mundurnya Aghlabiyah ini adalah :
1.      Hilangnya hakikat kedaulatan dimana ikatan-ikatan solidaritas sosial semakin luntur. Kedaulatan pada hakikatnya hanya dimiliki oleh mereka yang sanggup menguasai rakyat, memungut iuran Negara, dan mengirimkan angkatan bersenjata.
2.      Amir terakhir tergelam dalam kemewahan (berfoya-foya), dan seluruh pembesarnya tertarik pada Syi’ah.
3.      Propaganda Syi’I Abu ‘Abdullah, perintis Fathimiyah, Ubaidilah al-Mahdi, memiliki pengaruh yang kuat di kalangan Berber Ketama, yang akhirnya menimbulkan pemberontakan militer. Pada tahun 909, kekuatan militer Fatimiyah berhasil menggulingkan penguasa Aglabiyah yang terakhir, Ziyadatullah 111, diusir ke Mesir.[10]
b.Dinasti Fatimiyah (909-1171 M)
Dinasti fatimiyah merupakan pengejawantahan terlembaga sekte Syiah Islamiyah dalam realitas sejarah. Gerakan islamiyah terdiri dari kelompok syiah yang berpendapat bahwa Ismail Ibn Ja’far ash-Shadiq (w.765 M), bukannya Musa, yang berperan sebagai imam ketujuh menggantikan ayah mereka. Istilah dinasti Fatimiyah diambil dari nama Fatimah az-zahra, putra Nabi saw. Dan isstri Ali Ibn abi  Thalib melalui garis Ismail putra Ja’far ash-Shadiq. Pelekat dasar sekaligus pendiri dinasti ini adalah Ubaidillah al-Mahdi putra Husein Ibn Ahmad Ibn Abd Allah Ibn Muhammad Ibn Ismail Ibn Ja’far ash-Sahdiq. Lawan-lawannya dari sunni menyebut dinasti Ubadiyah, keturunan Ubaidillah al-mahdi. Menolak adanya hubungan dengan Ali.
Kemajuan yang dicapai pada bidang kebudayaan adalah didirikannya Masji al-Azhar yang berfungsi sebagai pusat pengkajian islam dan pusat pengembangan ilmu pengetahuan, yang dimanfaatkan oleh kelompok Syiah maupun Sunni. Untuk memajukan ilmu pengetahuan, khalifah mengundang para ahli diantaranya ahli matematika kenamaan Ibn Haytam al-Basri untuk mengunjungi Kairo. Selain itu, muncul ahli sejarah seperti Ibn Zulak, al-Musabbihi, al-Kuda’I, dan penulis kitab al-Dirayat, al-shabushi; pustakawan al-muhallabi; dan ahli geografi, Ibn al-Makmun al-Bata’ihi.
Khalifah dinasti fatimiyah beraliran syiah Islamiyah, naamun mayoritas rakyatnya tetap sunni dan menikmati sebagian besar kebebasan keagamaan mereka. Selama berkuasa dinasti ini dipimpin oleh 14 orang khalifah.
Pemerintah dinasti fatimiyah yang berlangsung 262 tahun, antar 297 H/909 M sampai 567 H/1171 M, pada akhirnya tidak dipertahankan lagi karena factor-faktor intem, sebagai penyebab dominan kemunduran khalifah fatimiyah. Adapun kehancuran dinasti fatimiyah diakibatkan adanya serangan yang dilakukan Nuruddin al-Zangki, penguasa Syiria, di bawah panglima Syirkuh yang dibantu keponakannya (Shalahuddin al-Ayyubi) mengalahkan tentara shalib tahun 564 H/1169 M. syirkuh menjadi wazir selama 2 bulan karena meninggal dunia dan jabatannya digantikan Shalaluddin al-Ayyubi. Tahun 567 H/1171 M, Shalaluddin al-ayyubi menghapuskan dinasti Fatimiyah atas desakan Baghdad dan menggantikannya denga dinasti Ayyubiyah yang berorientasi ke Baghdad
c.Ayyubiyyah atau Dinasti Ayyubiyyah 
Dinasti Muslim dari bangsa Kurdi yang menguasai Mesir, Suriah,Yaman (kecuali Pegunungan Utara), Diyar Bakr, Makkah, Hijaz dan Irak utara pada abad ke-12 dan 13. Ayyubiyyah juga dikenali sebagai Ayyubid  Ayoubites, Ayyoubites, Ayoubides atau Ayyoubides.
Dinasti Ayubiyyah didirikan oleh Salahuddin Al-Ayubbi yang bersama Shirkuh menaklukan Mesir untuk RajaZengiyyah Nuruddin dari Damaskus pada 1169. Nama ini berasal dari ayah Salahuddin, Najm ad-Din Ayyub. Pada tahun 1171, Salahuddin menggulingkan Khalifah Fatimiyyah terakhir. Ketika Nur ad-Din meninggal pada 1174, Salahuddin menyatakan perang terhadap anak lelaki muda Nuruddin, As-Salih Ismail, dan menguasai Damaskus. Ismail melarikan diri ke Aleppo, di mana ia terus berjuang melawan Salahuddin hingga terbunuh pada 1181. Setelah itu, Salahuddin mengambil alih kawasan pedalaman hingga seluruh Suriah, dan menakluki Jazirah di Irak Utara. Pencapaian terbesarnya adalah mengalahkan tentara salib dalam Pertempuran Hattin dan penaklukanBaitulmuqaddis pada 1187. Salahuddin meninggal pada 1193 setelah menandatangani perjanjian dengan Richard I dari Inggris yang memberi kawasan pesisir dari Ashkelon hingga Antiokhia kepada tentara salib.
Setelah kematian Salahuddin, anak lelakinya berebut pembagian kekaisaran, hingga pada 1200 adik Salahuddin,Al-Adil, berhasilmengambil alih atas seluruh kekaisaran. Proses yang sama terjadi pada kematian Al-Adil pada1218, dan pada anak lelakinya Al-Kamil yang meninggal pada 1238, tetapi Ayubiyyah tetap kuat. Pada 1250Turanshah, Sultan Mesir Ayubiyyah terakhir, telah dibunuh dan digantikkan oleh jenderal-budak Mamluknya Aibek, yang mendirikan Dinasti Bahri.
Ayyubiyyah terus menguasai Damaskus dan Aleppo hingga tahun 1260 ketika mereka dikuasai oleh Mongol dan setelah kekalahan mongol di Ain Jalut, seluruh Suriah jatuh ke Mamluk
3.      a. Perang salib
Perang salib adalah perang kaum Kristen yang menggunakan lambang salib
            b. Latar belakang terjadinya perang salib
karena orang keristen ketika berjiarah di kota suci yerusalem di ganggu bahkan ada yg di bunuh oleh kaum bani saljuk (turki)
            c. Hakikat dari perang salib
Bukan semata-mata perang agama saja tetapi yg pd intinya adalah perebutan wilayah
            d. Faktor-Faktor penyebab perang salib
penyebaba terjadinya : agama,politik,ekonomi dan ekonomi menjadi pemicu karena perebutan pelabuhan internasional
            e. Urutan perang salib
                        1.1025-1104 pada perang pertama islam mengalami kekalahan
                        2.1146-1148 pada perang kedua islam mengalami kemenangan
                        3.1188-1192 pada perang ketiga berakhir damai
                        4.1192-1204 pada perang keempat islam mengalami kekalahan
                        5.1217-1229 pada perang kelima islam mengalami kekalahan
                        6.1228-1229 pada perang keenam islam mengalami kemenangan
                        7.1249-1252 pada perang ketujuh islam mengalami kemenangan
                        8.1252-1270 pada perang kedelapan islam mengalami kemenangan
f. Hikmah perang salib
            tidak di anjurkan nya kekerasan di dlm agama yg berseteru
            dampak fositif :adanya yg memeluk islam
                dampak negative :mongol cina selatan tidak memiliki agama yg pasti

No comments:

Post a Comment

LOGO SMP-IT ALKHOIRIYYAH GARUT