MAKALAH
PENELITIAN PENDIDIKAN
“Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur
mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan “
Dosen : Jumari Ismanto, M.Pd
Disusun Oleh : Kelompok 2 (Dua)
Abdul Mu’min
|
(14210004)
|
Cici Lestari
|
(14210028)
|
Dini Nurasifah
|
(14210089)
|
Yusep Ihsan
|
(14210089)
|
FAKULTAS TARBIYAH PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AL-MUSADDADIYAH GARUT
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Pertama – tama penulis ingin
memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt, atas segala rahmat dan petunjuk
nya, dalam proses pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir pembuatan
sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Penyusunan makalah ini
dimaksudkan untuk menjadi pedoman dalam belajar para mahasiswa dan sebagai
pedoman dalam berdiskusi . Untuk memenuhi maksud tersebut pemakalah
mengumpulkan data dari beberapa sumber seperti buku pegangan mahasiswa , media
cetak dan juga media elektronik untuk dijadikan pembahasan pada materi makalah
ini dengan materi tugas berjudul pengertian dan jenis – jenis metodologi
penelitian pendidikan .
Dalam penyusunan makalah kami
tak jarang mengalami beberapa kendala seperti keterbatasan materi maupun proses
pengembangan materi itu sendiri . oleh karena itu makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, kritik dan saran dari bapak/ibu dosen dan teman teman sangat kami
harapkan.
Akhirnya pemakalah
mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya khususnya bagi rekan
– rekan mahasiswa .
Garut, November 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .i
DAFTAR
ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
B.
Rumusan masalah . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.2
C.
Tujuan Penulisan .. . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . 2
D.
Manfaat Penulisan.. . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. .2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian
dari Penelitian Pendidikan..........................................................
3
B.
Pendidikan Islam...................................................................................
3
C.
Teori Pendidikan
Unsur Utama Dalam Penelitian.....................................
7
D.
Pendekatan
Filsafat terhadap Pendidikan.............................................
8
E.
Ruang Lingkup
Penelitian Pendidikan.................................................. 9
F.
Peta penelitian
pendidikan………………………………………………… 11
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.. . . . . . . . . . . 12
B. Saran.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . 12
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu dari Tri Dharma
Perguruan Tinggi adalah penelitian, oleh karena itu, banyak dosen ataupun
mahasiswa yang melakukan penelitian dalam pendidikan. Penelitian itu ada yang
bersifat mandiri maupun yang bersifat proyek. Banyak kita lihat
penelitian para dosen maupun mahasiswa dilaksanakan dilaboraterium, kelas,
bahkan terjun langsung ke lapangan.
Penelitian dipandang sebagai
kegiatan yang dilakukan secara sistematik untukmenguji jawaban – jawaban
sementara ( hipotesis) tentang permasalahan yang diteliti melalui pengukuran
yang cermat terhadap fakta-fakta secara empiris konsep penelitian tersebut
lambat laun dapat pula diterima atau diterapkan dalam ilmu- ilmu sosial
sekalipun pengukurannya dalam ilmu – ilmu kealaman.
Penelitian pendidikan
hendaknya dilaksanakan secara sitematis, logis, dan secara berencana. Secara
sistematis artinya berdasarkan pola dan teknik tertentu serta sesuai dengan
aturan – aturan ilmiah dalam penelitian pada umumnya. Logis atrinya
dilaksanakan berdasarkan logika berfikir ilmiah dengan menggunakan langkah –
langkah pemecahan masalah dan prinsip- prinsip teori penelitian. Sedangkan
secara berencana, yaitu betul- betul direncanakan secara sengaja tentang
apa yang akan diteliti, bagaimana cara meneliti, kapan diadakan penelitian,
siapa yang menelitinya, mengapa hal itu diteliti, dimana tempat atau lokasinya
penelitian, dan sebagainya.
Pendidikan sebagai proses
sosialisasi pada hakikatnya adalah interaksi manusia dengan lingkungan yang
membentuknya melalui proses belajar dalam konteks lingkungan yang berubah –
ubah. Pendidikan sebagai suatu sistem tidak hanya berorientasi pada hasil,
tetapi juga berorientasi pada proses agar memperoleh hasil yang optimal
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
tertulis diatas, maka penulis membuat rumusan masalah yang membatasi pembahasan
makalah ini:
1. Mengetahui apa Pengertian dari Penelitian
Pendidikan?
2. Mengetahui Apa Pendidikan Islam ?
3. Mengetahui Apa Teori Pendidikan Unsur Utama Dalam Penelitian ?
4. Mengetahui Apa Pendekatan Filsafat terhadap Pendidikan ?
5. Mengetahui Apa Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan ?
6. Mengetahui Apa Peta penelitian pendidikan ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuannya, sebagaia berikut:
1.
Untuk Mengetahui apa pengertian dari Penelitian Pendidikan?
2.
Untuk Mengetahui tentang Pendidikan Islam
3.
Untuk Mengetahui tentang Teori Pendidikan Unsur Utama Dalam
Penelitian
4.
Untuk Mengetahui tentang Pendekatan Filsafat terhadap Pendidikan
5.
Untuk Mengetahui tentang Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan
6.
Untuk Mengetahui tentang Peta penelitian pendidikan
D. Manfaat Penulisan
Adapun Manfaatnya, sebagai berikut:
1.
Sebagai pengetahuan yang baru, baik bagi pembaca atau penulis;
2.
Sebagai pelatihan dalam pembelajaran dalam menganalisa Penelitian
pendidikan, serta Sebagai
pertanggung jawaban terhadap tugas yang diberikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Penelitian Pendidikan
Penelitian memiliki hubungan yang sangat erat
dengan ilmu, keduanya tidal dapat dipisahkan. Ilmu lahir karena penelitian
(Riset) dan sebaliknya ilmu juga melahirkan
riset. Demikian juga yang terjadi dengan pendidikan. Pendidikan baik
secara teoritis sebagai filsafat dan ilmu pendidikan maupun praktis dalam
pengertian dunia pendidikan , memiliki keterkaitan kuat dengan penelitian.
Penelitian memegang peranan penting dalam memberikan pondasi konseptual
terhadap tindak serta keputusan dalam segala aspek pendidikan.
Pendidikan dari segi bahasa berasal dari kata
dasar didik, dan diberi awalan men-,
menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara dan memberi latihan
(ajaran). Pendidikan sabagai kata benda berarti proses perubahan sikap dan
tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan latihan.
Apabila dihubungkan dengan istilah penelitian ,
dapat dikemukakan bahwa penelitian pendidikan adalah suatu jenis studi yang
dilakukan secara hati-hati dan mendalam dengan menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan persoalan dan
menemukan suatu yang baru dalam wilayah pendidikan.
B. Pendidikan Islam
Istilah pendidikan dalam konteks islam telah
banyak dikenal dengan menggunakan tema yang beragam, yaitu at-tarbiyyah,
at-ta’lim dan at-ta’dib. Tiap-tiap istilah tersebut memiliki makna dan
pemahaman yang berbeda, walaupun memiliki kesamaanmakna dalam beberapa hal
tertentu (muhaimin, 1993: 127). Pemakaian ketiga istilah tersebut terlebih lagi
jika pengkajiannya didasarkan atas sumber pokok ajaran islam (alqur’an dan
as-sunnah) selain memberikan pemahaman yang luas tentang pengertian pendidikan
islam berikut ini pengertian mengenai ketiga istilah tersebut.
Kata at-tarbiyyah tidak digunakan dalam
leksiologi al-Qur’an, tetapi ada beberapa kata yang sebangun dengan kata
tersebut yaitu ar-rabb, rabbayani, nurabbi, ribbiyyun dan rabbani.
Selain itu dalam surat ali-imran ayat 79 dan
146 disebutkan istilah rabbaniyyin dan ribbiyyin, sedangkan dalam hadits nabi
Muhammad saw. digunakan istilah rabbaniyyin dan rabbani sebagaimana yang
tercantum dalam hadits yang artinya
“jadilah kamu para pendidik yang penyantun,
ahli fiqih dan berilmu seseorang disebut rabbani jika ia telah mendidik manusia
dengan ilmu dari sekecil-kecilnya sampai menuju yang lebih tinggi.”
Selanjutnya istilah ta’lim berasal dari kata
‘aalama yang berarti proses transmisi ilmu pada jiwa individu tanpa batasan dan
ketentuan tertentu. Pengertian tersebut didasarkan atas firman Alloh SWT surat
al-baqarah ayat 31 yang artinya
“dan dia ajarkan kepada adam nama-nama (benda)
semuanyakemudian Dia perlihatkan keppada para malaikat, seraya berfirman “
sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar.”
Muhammad
Naquib Al-Attas mengartikan ta’lim sebagai proses pengajaran tanpa
adanya pengenalan secara mendasar. Menurutnya jika istilah ta’lim disamakan
dengan istilah tarbiyyah ta’lim memiliki makna pengenalan tempat segala sesuatu
sehingga maknanya menjadi lebih universal dari pada istilah tarbiyyah sebab
a-tarbiyyah tidak meliputi segi pengetahuan dan hanya mengacu pada kondisi
eksternal.
Adapun istilah ta’dib mengandung pengertian
sebagai proses pengenalan dan pengakuan secara berangsur-angsur yang ditanamkan
pada diri manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu didalam
tatanan penciptaan. Kemudian membimbing dan mengarahkannya pada pengakuan dan
pengenalan kekuasaan dan keagungan tuhan didalam tatanan wujud dan
keberadaan-Nya (Muhammad Naquib Al-Attas, 1988:66)
Dari berbagai tema yang digunakan untuk
menunjuk makna pendidikan islam, konferensi internasional pendidikan islam
tahun 1977 merekomendasikan bahwa pendidikan islam adalah keseluruhan
pengertian yang terkandung dalam makna ta’lim, ta’dib dan tarbiyyah (Ahmd
Tafsir,1992 :28). Pada konteks ini dapat diajukan beberapa definisi pendidikan
islam, diantaranya sebagai berikut.
1. Ahmad
D Marimba (1996:23) yang mengartikan pendidikan islam sebagai bimbingan jasmani
dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama islam menuju terbentuknya kepribadian
utama menurut ketentuan-ketentuan islam. Kepribadian utama ialah kepribadian
muslim, yaitu kepribadian yang sesuai dengan nilai-nillai islam.
2. Omar
Muhammad At-Taumy Asy-Syalbany mengartikan pendidikan islam sebagai perubahan
yang diinginkan dan diusahakan oleh proses pendidikan, baik pada tatanan
tingkah laku individu maupun tatanan kehidupan social serta pada tatanan relasi
dengan alam sekitar atau pengajaran sebagai aktivitas asasi (Omar Muhammad
At-Taumy Asy-Syalbany, 1979:300) pendidikan islam memfokuskan perubahan tingkah
laku manusia yang konotasinya pada pendidikan etika. Disamping itu pendidikan
islam juuga menekankan aspek produktivitas dan kreativitas manusia sehingga
mereka bisa berperan serta berprofesi dalam kehidupan masyarakat.
3. Ahmad
Supardi berpebdapat bahwa pendidikan islam adalah pendidikan yang berdasarkan
pada ajaran islam, atau tuntunan agama islam dalam usaha membina dan membentuk
pribadi muslim yang bertaqwa kepada Alloh SWT. Cinta kasih kepada orang tua dan
sesame hidupnya. Juga kepada tanah airnya sebagai karunia yang diberikan oleh
Alloh SWT. (Ahmad Supardi, 1992: 7)
4. Ahmad
Tafsir memaknai pendidikan islam sebagai bimbingan yang diberikan seseorang
secara maksimal sesuai dengan ajaran islam.
Sampai dengan sekarang istilah pendidikan islam
sering disamakan dengan istilah pendidikan agama islam . kedua istilah tersebut
masih saling dipertukarkan mesih cukup banyak orang menyangka pendidikan islam
adalah pendidikan agama islam. Kesalahan penyebutan ini dapat dipahami karena
islam adalah nama agama dan kita sering menyebut agama islam jadi boleh saja
kita menyebut pendidikan islam dengan pendidikan agama islam. Sebenarnya
pendidikan islam merupakan suatu system, dan sebagai suatu siatem pendidikan
islam mempunyai komponen-komponen yang secara keseluruhan mendukung terwujudnya
sosok muslim yang diidealkan.
Dari beberapa batasan dan dan pengertian
pendidikan islam tersebut, secara implisit dapat difahami bahwa pendidikan
islam adalah aktivitas bimbingan yang disengaja untuk mencapai kepribadian
muslim, baik yang berkenaan dengan dimensi jasmani, rohani, akal, maupun moral.
Pendidikan islam adalah proses bimbingan secara sadar seorang pendidik sehingga
aspek jasmani, rohani dan akal anak didik tumbuh dan berkembang menuju
terbentuknya pribadi, keluarga dan masyarakat yang islami.
C. Teori Pendidikan
Unsur Utama Dalam Penelitian
Berkanaan dengan pendidikan, (pendidikan islam)
pada dua istilah yang penting dikemukakakn yaitu poedagogik dan paedagogiek.
Paeda gogie artinya pendidikan, sedangkan poedagogiek berarti ilmu pendidikan (purwanto,
1999). Paedagogiek adalah ilmu yang menyelidiki dan menemukan gejala-gejala
perbuatan mendidik. Secara materil, inti paedagogiek adalah teori-teori
pendidikan.
Istilah
teori memiliki tiga pengertian, yaitu :
1. Suatu hipotesis
tentang masalah
2. Lawan dari
praktik, yaitu pengetahuan yang disusun secara sistematis dari kesimpulan umum
yang relative
3. Lawan dari
hukum-hukum dan observasi, suatu deduksi dari aksioma dan teonema suatu sistem
yang pasti ( tidak perlu diuji, secara relatip kurang problematik dan lebih
banyak diterima dan diyakini
Makna teori
disini identik dengan makna teori yang dikembangkan dalam sains. Kedua, teori
dapat diperoleh melalui berfikir sistematis spekulatif dengan menggunakan
metode deduktif. Teori merupakan seperangkan berfikir koheren, yang sesuai
dengan teori koherensi tentang kebenaran. Koherensi merupakan teori kebenaran
yang mendasarkan diri pada kriteria konsistensi argumentassi jika terdapat
konsistensi dalam berfikir, kesimpulan yang ditariknya adalah benar. Sebaliknya
jika terdapat argumentasi yang bersifat tidak konsisten, kesimpulan yang
ditariknya adalah salah.
Penelitian lebih lanjut dalam rangka pengembangan teori
tersebut ( M.arifin 1994:21)
Dalam konteks
keilmuan teori dapat dibedakan dari teori filosofis dan teori ilmiah. Teori
filosofis adalah teori yang disusun semta-mata berdasarkan penalaran sedangkan
teori ilmiah disusun berdasarkan bukti-bukti empiris yang merupakan
temuan-temuan penelitian.
D. Pendekatan
Filsafat terhadap Pendidikan
Filsafat adlah pandanga hidup seseorang atau
kelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang
dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagia suatu sikap seseorang yang
sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin
melihata dari segi yang luasa dan menyeluruh dengan segala hubungan cara
berpikir tersebut dinamakan cara berpikir filosofis.
Filsafat pendidikan adalah filsafat yang
membahas segala persoalan yang meyangkut kependidikan, dengan maksud memproleh
jawaban yang dapat dipergunakan sebagai arah pelaksanaan dan pengembangan
pendidikan.
Secara fungsional, pendidikan sangat
memerlukan kajian filsafat dikarenakan
masalah pendidikan ternyata tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan yang
terbatas pada pengalaman semata. Dalam dunia pendidikan akan muncul masalah
yang lebih luas, mendalam dan keluar dari pengalaman indrawi dan fenomena
factual, yang tidak mungkin dapat
dijelaskan oleh pengetahuan lainnya, kecuali oleh filsafat.
Secara ontologis, pendekatan filosofis terhadap
pendidikan bersipat synopsis yang merangkum semua aspek dalam pendidikan.
Seluruh aspek atau ssubsistem pendidikan, sepeti tujuan, isi, metode, pendidik,
peserta didik, atau lainnya selama berada pada batas abstrak logis merupakan
wilayah kajan dari pendekatan filosofis.
Dengan kajian rasional yang mendalam, secara
normative, filsafat berusaha menjelaskan aspek-aspek mendasar dalam pendidikan.
Oleh karena itu secara epistimologis, pendekatan filsafat terhadap pendidikan
bersifat normative merumuskan apa dan bagaimana seharusnya pendidikan
dilaksanakan.
E. Ruang Lingkup
Penelitian Pendidikan
1. Pendidikan
sebagai suatu sistem
Manusia
adalah makhluk individu dan makhluk sosial.sebagai makhluk sosial,manusi tidak
melepaskan dirinya dari orang lain.
Secara kodrati,manusia akabn hidup bersama dalam berbagai bentuk komunikasi dan
situasi.Dalam kehidupan seperti itulah
terjadi interaksi manusia,baik interaksi dengan alam
lingkungan.interaksi dengan sesamanya maupun interaksi dengan tuhan:baik disengaja
maupun tidak di sengaja.salah satu bentuk interaksi manusia yang di lakukan
secara sengaja adalah pendidikan.Manusia sadar tanpa pendidikan,perkembvangan
dan pertumbuhan potensi kemanusiannya
akan berjalan lamban dan tidak optimal.
Secara
operasional,proses pendidikan terjadi denagn melibatkan berbagai umur dan senantiasa terkait dengan
fenomena sosial lainnya,oleh karena itu,pendidikan dapat juga di pahami dari
pendekatansistemik bahwa pendidikan merupakan salah satu bentuk sosial.sistem
dapat diartikan sebagai suatu kesatuan unsur atau komponen yang saling
berinteraksi secara fungsional dalam memproses masukan menjadi keluaran.Menurut
definisi tradisional,sistem adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur yang
saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu
2. Komponen-komponen
proses pendidikan
Pendidikan pada
dasarnya merupakan interaksi antara faktor-faktor yang terlibat di dalamnyaguna
mencapai tujuan.proses sederhana yang
menggambarkan interaksi unsur pendidikan dapat secara jelas dilihat dalam
proses belajar yang terjadi di lembaga pendidikan formal,tepatnya di
kelas,manakala guru mengajarkan nilai-nilai ilmu dan keterampilan kepada anak
didik,dan anak didik menerima pengajaran tersebut terjadilah apa yang
dinamakanproses belajar.
Ruang Lingkup
penelitian pendidikan adalah sebagi berikut :
1. Dasar dan tujuan
pendidikan
·
Dasar pendidikan
Istilah dasar
bermakna landasan untuk berdirinya sesuatu. Dasar merupakan landasar tempat
berpijak atau tegaknya sesuatu agar kokoh berdiri begitupun dengan pendidikan,
pendidikan adalah pondasi masa depan.
·
Tujuan pendidikan
Tujuan yaitu
sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam melakukan
suatu kegiatan sedangkan tujuan pendidikan adalah hasil-hasil yang ingin
dicapaimelaui proses pendidikan.
2. Pendidik
3. Peserta Didik
4. Materi pendidikan (Kurikulum)
5. Metode pendidikan
6. Alat
7. Lingkungan pendidikan
F. Peta penelitian
pendidikan
Penelitian dapat dilakukan baik pada wilayah filsafat
pendidikan, ilmu pendidikan maupun terhadap pelaksanaan pendidikan itu sendiri.
Penelitian pada filsafat dan ilmu pendidikan mengkaji dasar , teori dan konsep,
termassuk sejarah perkembangannya. Penelitian dapat dilakukan dengan
menggunakan pendekatan metode kualitatif maupun kuantitatif. Pendekatan
kualitatif diarahkan pada analisis dasar filosofis, psikologis, sosiologis,
antopologis , konsep dan analisis historis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metodologi penelitian
pendidikan hendaknya dilaksanakan secara sitematis, logis, dan secara
berencana. Secara sistematis artinya berdasarkan pola dan teknik tertentu serta
sesuai dengan aturan – aturan ilmiah dalam penelitian pada umumnya. Logis
atrinya dilaksanakan berdasarkan logika berfikir ilmiah dengan menggunakan
langkah – langkah pemecahan masalah dan prinsip- prinsip teori penelitian.
Sedangkan secara berencana, yaitu betul- betul direncanakan secara
sengaja tentang apa yang akan diteliti, bagaimana cara meneliti, kapan diadakan
penelitian, siapa yang menelitinya, mengapa hal itu diteliti, dimana tempat atau
lokasinya penelitian. Jenis penelitian ditinjau dari segi masalahnya itu
terdiri atas 9 jenis, yaitu penelitian historis, penelitian deksriptif,
penelitian perkembangan, penelitian kasus dan penelitian lapangan, penelitian
korelasional, penelitian kausal komparatif, penelitian eksperimental,
Penelitian Eksperimental semu dan penelitian tindakan.
B. Saran
Mengingat beragamnya masalah
dalam bidang pendidikan, terutama pasca ekonomi, untuk menelitinya pun tidak
hanya diperlukan satu teori untuk kita sebagai seorang peneliti, pahamilah
betul masalah yang ada kemudian pilihlah jenis penelitian yang akan anda gunakan
untuk menyelesaikan penelitian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
·
Hadi,
Amirul dan Haryono. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung:Pustaka
Setia.
·
Anggoro,
Toha. 2008. Materi Pokok Metode Penelitian Jakarta: Universitas Terbuka.
·
Kountur,
Rony. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: PPM.
·
Emzir.
2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
·
Internet
:
·
Mageja,Ja.2012.metodologi.pengembangan.sistem.informasi.Http://www.cikajogja.com/index.php/information-tecnology-related/55-metodologi.pengembangan-sistem-informasi-html.16oktober2012.
·
Mbojo.2012.pengertian
metode dan metodologi penelitian dan perbedaannya.Http://contohskripsi-makalah.blogspot.com/2012/06apa-yang-dimaksud-metode-dan-metodologi-penelitian-perbedaannya.html?m=1.170ktober2012.
·
Wikipedia.2012.pengertian.pendidikan.Http://id.m.wikipedia.org/wiki/pendidikan.18oktober2012
·
Prima.2010.pengertianmetodologipendidikan.Http://Blog-Nya-Prima-Han-Pengertian-Metodologi-Penelitian.html.18oktober2012.
·
Wikipedia.2012.pengertian.pendidikan.Http://id.m.wikipedia.org/wiki/metodologipenelitian.18oktober2012.
UNSUR UTAMA PENELITIAN
1.
Perumusan masalah
Ini merupakan tahapan awal dalam
melakukan penelimian. Dalam tahapan ini peneliti mencari fenomena atau masalah
apa yang mau diteliti.
contohnya: Penyebab terjadinya
penyakit malaria
2.
Melakukan observasi
Dalam tahapan ini, seorang peneliti
mencari gambaran umum dan juga informasi mengenai objek yang ingin diteliti
Contohnya: melakukan pengamatan
terhadap nyamuk anopheles dan culex, ternyata nyamuk anopheles jumlahnya lebih
banyak
3.
Merumuskan hipotesis
Dalam tahap ini, peneliti membuat
suatu dugaan atau asumsi sementasa terhadap masalah penelitian.
Contohnya: mungkin nyamuk anopheles
penyebab malaria
4.
Melakukan eksperimen
Inilah tahapan dimana peneliti
melakukan suatu percobaan untuk menemukan hasil dari penelitian.
Contohnya: Membiarkan nyamuk
Anopheles betina yang telah menggigit penderita malaria menggigit orang lain
yang sehat. Dan Setelah beberapa lama, orang yang sehat tersebut terserang
malaria.
5.
Menarik kesimpulan
Setelah melakukan eksperimen,
peneliti membuat kesimpulan berdasarkan hasil yang telah dicapai.
Contohnya: Jadi yang menyebabkan
malaria adalah nyamuk Anopheles betina
No comments:
Post a Comment