Friday, October 11, 2019

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN


MAKALAH
PENELITIAN PENDIDIKAN

“Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur
mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan “
Dosen : Jumari Ismanto, M.Pd


 










Disusun Oleh : Kelompok 2 (Dua)
Abdul Mu’min
(14210004)
Cici Lestari
(14210028)
Dini Nurasifah
(14210089)
Yusep Ihsan
(14210089)




FAKULTAS TARBIYAH PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AL-MUSADDADIYAH GARUT
TAHUN 2017


KATA PENGANTAR


Pertama – tama penulis ingin memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt, atas segala rahmat dan petunjuk nya, dalam proses pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir pembuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk menjadi pedoman dalam belajar para mahasiswa dan sebagai pedoman dalam berdiskusi . Untuk memenuhi maksud tersebut pemakalah mengumpulkan data dari beberapa sumber seperti buku pegangan mahasiswa , media cetak dan juga media elektronik untuk dijadikan pembahasan pada materi makalah ini dengan materi tugas berjudul pengertian dan jenis – jenis metodologi penelitian pendidikan .
Dalam penyusunan makalah kami tak jarang mengalami beberapa kendala seperti keterbatasan materi maupun proses pengembangan materi itu sendiri . oleh karena itu makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran dari bapak/ibu dosen dan teman teman sangat kami harapkan.
Akhirnya pemakalah mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya khususnya bagi rekan – rekan mahasiswa .





Garut,   November 2017

                                                                                                    

Penyusun
















DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .i
DAFTAR ISI  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .ii
BAB I PENDAHULUAN   
A.    Latar belakang . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
B.     Rumusan masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2
C.     Tujuan Penulisan .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
D.    Manfaat Penulisan.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian dari Penelitian Pendidikan..........................................................        3
B.     Pendidikan Islam...................................................................................      3
C.     Teori Pendidikan Unsur Utama Dalam Penelitian.....................................      7
D.    Pendekatan Filsafat terhadap Pendidikan.............................................          8
E.     Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan..................................................         9
F.      Peta penelitian pendidikan…………………………………………………        11
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .  12
B.     Saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  12
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah penelitian, oleh karena itu, banyak dosen ataupun mahasiswa yang melakukan penelitian dalam pendidikan. Penelitian itu ada yang bersifat  mandiri maupun yang bersifat proyek. Banyak kita lihat penelitian para dosen maupun mahasiswa dilaksanakan dilaboraterium, kelas, bahkan terjun langsung ke lapangan.
Penelitian dipandang sebagai kegiatan yang dilakukan secara sistematik untukmenguji jawaban – jawaban sementara ( hipotesis) tentang permasalahan yang diteliti melalui pengukuran yang cermat terhadap fakta-fakta secara empiris konsep penelitian tersebut lambat laun dapat pula diterima atau diterapkan dalam ilmu- ilmu sosial sekalipun pengukurannya dalam ilmu – ilmu kealaman.
Penelitian pendidikan hendaknya dilaksanakan secara sitematis, logis, dan secara berencana. Secara sistematis artinya berdasarkan pola dan teknik tertentu serta sesuai dengan aturan – aturan ilmiah dalam penelitian pada umumnya. Logis atrinya dilaksanakan berdasarkan logika berfikir ilmiah dengan menggunakan langkah – langkah pemecahan masalah dan prinsip- prinsip teori penelitian. Sedangkan secara berencana, yaitu  betul- betul direncanakan secara sengaja tentang apa yang akan diteliti, bagaimana cara meneliti, kapan diadakan penelitian, siapa yang menelitinya, mengapa hal itu diteliti, dimana tempat atau lokasinya penelitian, dan sebagainya.
Pendidikan sebagai proses sosialisasi pada hakikatnya adalah interaksi manusia dengan lingkungan yang membentuknya melalui proses belajar dalam konteks lingkungan yang berubah – ubah. Pendidikan sebagai suatu sistem tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga berorientasi pada proses agar memperoleh hasil yang optimal
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tertulis diatas, maka penulis membuat rumusan masalah yang membatasi pembahasan makalah ini:
1.     Mengetahui apa Pengertian dari Penelitian Pendidikan?
2.     Mengetahui Apa Pendidikan Islam ?
3.      Mengetahui Apa Teori Pendidikan Unsur Utama Dalam Penelitian ?
4.      Mengetahui Apa Pendekatan Filsafat terhadap Pendidikan ?
5.      Mengetahui Apa Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan ?
6.     Mengetahui Apa Peta penelitian pendidikan ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuannya, sebagaia berikut:
1.      Untuk Mengetahui apa pengertian dari Penelitian Pendidikan?
2.      Untuk Mengetahui tentang Pendidikan Islam
3.      Untuk Mengetahui tentang Teori Pendidikan Unsur Utama Dalam Penelitian
4.      Untuk Mengetahui tentang Pendekatan Filsafat terhadap Pendidikan
5.      Untuk Mengetahui tentang Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan
6.      Untuk Mengetahui tentang Peta penelitian pendidikan
D. Manfaat Penulisan
Adapun Manfaatnya, sebagai berikut:
1.      Sebagai pengetahuan yang baru, baik bagi pembaca atau penulis;
2.      Sebagai pelatihan dalam pembelajaran dalam menganalisa Penelitian pendidikan, serta Sebagai pertanggung jawaban terhadap tugas yang diberikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Penelitian Pendidikan
Penelitian memiliki hubungan yang sangat erat dengan ilmu, keduanya tidal dapat dipisahkan. Ilmu lahir karena penelitian (Riset) dan sebaliknya ilmu juga melahirkan  riset. Demikian juga yang terjadi dengan pendidikan. Pendidikan baik secara teoritis sebagai filsafat dan ilmu pendidikan maupun praktis dalam pengertian dunia pendidikan , memiliki keterkaitan kuat dengan penelitian. Penelitian memegang peranan penting dalam memberikan pondasi konseptual terhadap tindak serta keputusan dalam segala aspek pendidikan.
Pendidikan dari segi bahasa berasal dari kata dasar didik, dan  diberi awalan men-, menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara dan memberi latihan (ajaran). Pendidikan sabagai kata benda berarti proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.
Apabila dihubungkan dengan istilah penelitian , dapat dikemukakan bahwa penelitian pendidikan adalah suatu jenis studi yang dilakukan secara hati-hati dan mendalam dengan menggunakan  metode ilmiah untuk memecahkan persoalan dan menemukan suatu yang baru dalam wilayah pendidikan.

B.     Pendidikan Islam
Istilah pendidikan dalam konteks islam telah banyak dikenal dengan menggunakan tema yang beragam, yaitu at-tarbiyyah, at-ta’lim dan at-ta’dib. Tiap-tiap istilah tersebut memiliki makna dan pemahaman yang berbeda, walaupun memiliki kesamaanmakna dalam beberapa hal tertentu (muhaimin, 1993: 127). Pemakaian ketiga istilah tersebut terlebih lagi jika pengkajiannya didasarkan atas sumber pokok ajaran islam (alqur’an dan as-sunnah) selain memberikan pemahaman yang luas tentang pengertian pendidikan islam berikut ini pengertian mengenai ketiga istilah tersebut.
Kata at-tarbiyyah tidak digunakan dalam leksiologi al-Qur’an, tetapi ada beberapa kata yang sebangun dengan kata tersebut yaitu ar-rabb, rabbayani, nurabbi, ribbiyyun dan rabbani.
Selain itu dalam surat ali-imran ayat 79 dan 146 disebutkan istilah rabbaniyyin dan ribbiyyin, sedangkan dalam hadits nabi Muhammad saw. digunakan istilah rabbaniyyin dan rabbani sebagaimana yang tercantum dalam hadits yang artinya
“jadilah kamu para pendidik yang penyantun, ahli fiqih dan berilmu seseorang disebut rabbani jika ia telah mendidik manusia dengan ilmu dari sekecil-kecilnya sampai menuju yang lebih tinggi.”
Selanjutnya istilah ta’lim berasal dari kata ‘aalama yang berarti proses transmisi ilmu pada jiwa individu tanpa batasan dan ketentuan tertentu. Pengertian tersebut didasarkan atas firman Alloh SWT surat al-baqarah ayat 31 yang artinya
“dan dia ajarkan kepada adam nama-nama (benda) semuanyakemudian Dia perlihatkan keppada para malaikat, seraya berfirman “ sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar.”
Muhammad  Naquib Al-Attas mengartikan ta’lim sebagai proses pengajaran tanpa adanya pengenalan secara mendasar. Menurutnya jika istilah ta’lim disamakan dengan istilah tarbiyyah ta’lim memiliki makna pengenalan tempat segala sesuatu sehingga maknanya menjadi lebih universal dari pada istilah tarbiyyah sebab a-tarbiyyah tidak meliputi segi pengetahuan dan hanya mengacu pada kondisi eksternal.
Adapun istilah ta’dib mengandung pengertian sebagai proses pengenalan dan pengakuan secara berangsur-angsur yang ditanamkan pada diri manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu didalam tatanan penciptaan. Kemudian membimbing dan mengarahkannya pada pengakuan dan pengenalan kekuasaan dan keagungan tuhan didalam tatanan wujud dan keberadaan-Nya (Muhammad Naquib Al-Attas, 1988:66)
Dari berbagai tema yang digunakan untuk menunjuk makna pendidikan islam, konferensi internasional pendidikan islam tahun 1977 merekomendasikan bahwa pendidikan islam adalah keseluruhan pengertian yang terkandung dalam makna ta’lim, ta’dib dan tarbiyyah (Ahmd Tafsir,1992 :28). Pada konteks ini dapat diajukan beberapa definisi pendidikan islam, diantaranya sebagai berikut.
1.         Ahmad D Marimba (1996:23) yang mengartikan pendidikan islam sebagai bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ketentuan-ketentuan islam. Kepribadian utama ialah kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang sesuai dengan nilai-nillai islam.
2.         Omar Muhammad At-Taumy Asy-Syalbany mengartikan pendidikan islam sebagai perubahan yang diinginkan dan diusahakan oleh proses pendidikan, baik pada tatanan tingkah laku individu maupun tatanan kehidupan social serta pada tatanan relasi dengan alam sekitar atau pengajaran sebagai aktivitas asasi (Omar Muhammad At-Taumy Asy-Syalbany, 1979:300) pendidikan islam memfokuskan perubahan tingkah laku manusia yang konotasinya pada pendidikan etika. Disamping itu pendidikan islam juuga menekankan aspek produktivitas dan kreativitas manusia sehingga mereka bisa berperan serta berprofesi dalam kehidupan masyarakat.
3.         Ahmad Supardi berpebdapat bahwa pendidikan islam adalah pendidikan yang berdasarkan pada ajaran islam, atau tuntunan agama islam dalam usaha membina dan membentuk pribadi muslim yang bertaqwa kepada Alloh SWT. Cinta kasih kepada orang tua dan sesame hidupnya. Juga kepada tanah airnya sebagai karunia yang diberikan oleh Alloh SWT. (Ahmad Supardi, 1992: 7)
4.         Ahmad Tafsir memaknai pendidikan islam sebagai bimbingan yang diberikan seseorang secara maksimal sesuai dengan ajaran islam.
Sampai dengan sekarang istilah pendidikan islam sering disamakan dengan istilah pendidikan agama islam . kedua istilah tersebut masih saling dipertukarkan mesih cukup banyak orang menyangka pendidikan islam adalah pendidikan agama islam. Kesalahan penyebutan ini dapat dipahami karena islam adalah nama agama dan kita sering menyebut agama islam jadi boleh saja kita menyebut pendidikan islam dengan pendidikan agama islam. Sebenarnya pendidikan islam merupakan suatu system, dan sebagai suatu siatem pendidikan islam mempunyai komponen-komponen yang secara keseluruhan mendukung terwujudnya sosok muslim yang diidealkan.
Dari beberapa batasan dan dan pengertian pendidikan islam tersebut, secara implisit dapat difahami bahwa pendidikan islam adalah aktivitas bimbingan yang disengaja untuk mencapai kepribadian muslim, baik yang berkenaan dengan dimensi jasmani, rohani, akal, maupun moral. Pendidikan islam adalah proses bimbingan secara sadar seorang pendidik sehingga aspek jasmani, rohani dan akal anak didik tumbuh dan berkembang menuju terbentuknya pribadi, keluarga dan masyarakat yang islami.

C.    Teori Pendidikan Unsur Utama Dalam Penelitian
Berkanaan dengan pendidikan, (pendidikan islam) pada dua istilah yang penting dikemukakakn yaitu poedagogik dan paedagogiek. Paeda gogie artinya pendidikan, sedangkan poedagogiek berarti ilmu pendidikan (purwanto, 1999). Paedagogiek adalah ilmu yang menyelidiki dan menemukan gejala-gejala perbuatan mendidik. Secara materil, inti paedagogiek adalah teori-teori pendidikan.
            Istilah teori memiliki tiga pengertian, yaitu :
1.      Suatu hipotesis tentang masalah
2.      Lawan dari praktik, yaitu pengetahuan yang disusun secara sistematis dari kesimpulan umum yang relative
3.      Lawan dari hukum-hukum dan observasi, suatu deduksi dari aksioma dan teonema suatu sistem yang pasti ( tidak perlu diuji, secara relatip kurang problematik dan lebih banyak diterima dan diyakini
Makna teori disini identik dengan makna teori yang dikembangkan dalam sains. Kedua, teori dapat diperoleh melalui berfikir sistematis spekulatif dengan menggunakan metode deduktif. Teori merupakan seperangkan berfikir koheren, yang sesuai dengan teori koherensi tentang kebenaran. Koherensi merupakan teori kebenaran yang mendasarkan diri pada kriteria konsistensi argumentassi jika terdapat konsistensi dalam berfikir, kesimpulan yang ditariknya adalah benar. Sebaliknya jika terdapat argumentasi yang bersifat tidak konsisten, kesimpulan yang ditariknya adalah salah.
Penelitian lebih lanjut dalam rangka pengembangan teori tersebut ( M.arifin 1994:21)
Dalam konteks keilmuan teori dapat dibedakan dari teori filosofis dan teori ilmiah. Teori filosofis adalah teori yang disusun semta-mata berdasarkan penalaran sedangkan teori ilmiah disusun berdasarkan bukti-bukti empiris yang merupakan temuan-temuan penelitian.

D.    Pendekatan Filsafat terhadap Pendidikan
Filsafat adlah pandanga hidup seseorang atau kelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagia suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihata dari segi yang luasa dan menyeluruh dengan segala hubungan cara berpikir tersebut dinamakan cara berpikir filosofis.
Filsafat pendidikan adalah filsafat yang membahas segala persoalan yang meyangkut kependidikan, dengan maksud memproleh jawaban yang dapat dipergunakan sebagai arah pelaksanaan dan pengembangan pendidikan.
Secara fungsional, pendidikan sangat memerlukan  kajian filsafat dikarenakan masalah pendidikan ternyata tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan yang terbatas pada pengalaman semata. Dalam dunia pendidikan akan muncul masalah yang lebih luas, mendalam dan keluar dari pengalaman indrawi dan fenomena factual, yang tidak mungkin  dapat dijelaskan oleh pengetahuan lainnya, kecuali oleh filsafat.
Secara ontologis, pendekatan filosofis terhadap pendidikan bersipat synopsis yang merangkum semua aspek dalam pendidikan. Seluruh aspek atau ssubsistem pendidikan, sepeti tujuan, isi, metode, pendidik, peserta didik, atau lainnya selama berada pada batas abstrak logis merupakan wilayah kajan dari pendekatan filosofis.
Dengan kajian rasional yang mendalam, secara normative, filsafat berusaha menjelaskan aspek-aspek mendasar dalam pendidikan. Oleh karena itu secara epistimologis, pendekatan filsafat terhadap pendidikan bersifat normative merumuskan apa dan bagaimana seharusnya pendidikan dilaksanakan.

E.     Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan
1.      Pendidikan sebagai suatu sistem
            Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial.sebagai makhluk sosial,manusi tidak melepaskan dirinya  dari orang lain. Secara kodrati,manusia akabn hidup bersama dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi.Dalam kehidupan seperti itulah  terjadi interaksi manusia,baik interaksi dengan alam lingkungan.interaksi dengan sesamanya maupun interaksi dengan tuhan:baik disengaja maupun tidak di sengaja.salah satu bentuk interaksi manusia yang di lakukan secara sengaja adalah pendidikan.Manusia sadar tanpa pendidikan,perkembvangan dan pertumbuhan  potensi kemanusiannya akan berjalan lamban dan tidak optimal.
            Secara operasional,proses pendidikan terjadi denagn melibatkan  berbagai umur dan senantiasa terkait dengan fenomena sosial lainnya,oleh karena itu,pendidikan dapat juga di pahami dari pendekatansistemik bahwa pendidikan merupakan salah satu bentuk sosial.sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan unsur atau komponen yang saling berinteraksi secara fungsional dalam memproses masukan menjadi keluaran.Menurut definisi tradisional,sistem adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu
2.      Komponen-komponen proses pendidikan
Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara faktor-faktor yang terlibat di dalamnyaguna mencapai tujuan.proses sederhana  yang menggambarkan interaksi unsur pendidikan dapat secara jelas dilihat dalam proses belajar yang terjadi di lembaga pendidikan formal,tepatnya di kelas,manakala guru mengajarkan nilai-nilai ilmu dan keterampilan kepada anak didik,dan anak didik menerima pengajaran tersebut terjadilah apa yang dinamakanproses belajar.
Ruang Lingkup penelitian pendidikan adalah sebagi berikut :
1.   Dasar dan tujuan pendidikan
·         Dasar pendidikan
Istilah dasar bermakna landasan untuk berdirinya sesuatu. Dasar merupakan landasar tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar kokoh berdiri begitupun dengan pendidikan, pendidikan adalah pondasi masa depan.
·         Tujuan pendidikan
Tujuan yaitu sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam melakukan suatu kegiatan sedangkan tujuan pendidikan adalah hasil-hasil yang ingin dicapaimelaui proses pendidikan.
2.  Pendidik
3.  Peserta Didik
4.  Materi pendidikan (Kurikulum)
5.  Metode pendidikan
6.  Alat
7.  Lingkungan pendidikan

F.     Peta penelitian pendidikan
Penelitian dapat dilakukan baik pada wilayah filsafat pendidikan, ilmu pendidikan maupun terhadap pelaksanaan pendidikan itu sendiri. Penelitian pada filsafat dan ilmu pendidikan mengkaji dasar , teori dan konsep, termassuk sejarah perkembangannya. Penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode kualitatif maupun kuantitatif. Pendekatan kualitatif diarahkan pada analisis dasar filosofis, psikologis, sosiologis, antopologis , konsep dan analisis historis.

  













BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Metodologi penelitian pendidikan hendaknya dilaksanakan secara sitematis, logis, dan secara berencana. Secara sistematis artinya berdasarkan pola dan teknik tertentu serta sesuai dengan aturan – aturan ilmiah dalam penelitian pada umumnya. Logis atrinya dilaksanakan berdasarkan logika berfikir ilmiah dengan menggunakan langkah – langkah pemecahan masalah dan prinsip- prinsip teori penelitian. Sedangkan secara berencana, yaitu  betul- betul direncanakan secara sengaja tentang apa yang akan diteliti, bagaimana cara meneliti, kapan diadakan penelitian, siapa yang menelitinya, mengapa hal itu diteliti, dimana tempat atau lokasinya penelitian. Jenis penelitian ditinjau dari segi masalahnya itu terdiri atas 9 jenis, yaitu penelitian historis, penelitian deksriptif, penelitian perkembangan, penelitian kasus dan penelitian lapangan, penelitian korelasional, penelitian kausal komparatif, penelitian eksperimental, Penelitian Eksperimental semu dan penelitian tindakan.

B. Saran

Mengingat beragamnya masalah dalam bidang pendidikan, terutama pasca ekonomi, untuk menelitinya pun tidak hanya diperlukan satu teori untuk kita sebagai seorang peneliti, pahamilah betul masalah yang ada kemudian pilihlah jenis penelitian yang akan anda gunakan untuk menyelesaikan penelitian tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

·         Hadi, Amirul dan Haryono. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung:Pustaka Setia.
·         Anggoro, Toha. 2008. Materi Pokok Metode Penelitian Jakarta: Universitas Terbuka.
·         Kountur, Rony. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: PPM.
·         Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
·         Internet :
·         Mbojo.2012.pengertian metode dan metodologi penelitian dan perbedaannya.Http://contohskripsi-makalah.blogspot.com/2012/06apa-yang-dimaksud-metode-dan-metodologi-penelitian-perbedaannya.html?m=1.170ktober2012.
·         Wikipedia.2012.pengertian.pendidikan.Http://id.m.wikipedia.org/wiki/pendidikan.18oktober2012
·         Prima.2010.pengertianmetodologipendidikan.Http://Blog-Nya-Prima-Han-Pengertian-Metodologi-Penelitian.html.18oktober2012.   

·         Wikipedia.2012.pengertian.pendidikan.Http://id.m.wikipedia.org/wiki/metodologipenelitian.18oktober2012.



UNSUR UTAMA PENELITIAN

1.      Perumusan masalah
Ini merupakan tahapan awal dalam melakukan penelimian. Dalam tahapan ini peneliti mencari fenomena atau masalah apa yang mau diteliti.
contohnya: Penyebab terjadinya penyakit malaria
2.      Melakukan observasi
Dalam tahapan ini, seorang peneliti mencari gambaran umum dan juga informasi mengenai objek yang ingin diteliti
Contohnya: melakukan pengamatan terhadap nyamuk anopheles dan culex, ternyata nyamuk anopheles jumlahnya lebih banyak
3.      Merumuskan hipotesis
Dalam tahap ini, peneliti membuat suatu dugaan atau asumsi sementasa terhadap masalah penelitian.
Contohnya: mungkin nyamuk anopheles penyebab malaria
4.      Melakukan eksperimen
Inilah tahapan dimana peneliti melakukan suatu percobaan untuk menemukan hasil dari penelitian.
Contohnya: Membiarkan nyamuk Anopheles betina yang telah menggigit penderita malaria menggigit orang lain yang sehat. Dan Setelah beberapa lama, orang yang sehat tersebut terserang malaria.
5.      Menarik kesimpulan
Setelah melakukan eksperimen, peneliti membuat kesimpulan berdasarkan hasil yang telah dicapai.
Contohnya: Jadi yang menyebabkan malaria adalah nyamuk Anopheles betina


No comments:

Post a Comment

LOGO SMP-IT ALKHOIRIYYAH GARUT